8 KIAT MENANAMKAN DISIPLIN
1. Belajar mengatakan "tidak" secara tegas tapi dengan sabar, penuh kasih sayang, berwibawa, dan tanpa nada marah. Kemampuan ini akan menolong Anda dalam mendidik anak sehingga mereka mengetahui, ada batasan dalam berbuat sesuatu.
2. Selalu bersikap konsisten. Jika Anda telah mengatakan akan ada tindakan akibat dari perilakunya yang salah, terapkan "hukuman" tersebut sehingga anak tidak akan pernah mencoba untuk memainkan Anda. Sikap yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.
3. Fokus dan targetkan satu atau dua perilaku yang harus ditaati dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya, makan harus dihabiskan, makanan jangan dibuat mainan. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang terfokus daripada mencoba untuk mengajarkannya sedikit-sedikit tapi dengan berbagai macam bidang yang berbeda-beda.
4. Berlakulah seperti "bos" dan jangan malu untuk menjadi bos dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak, anak cenderung bertindak semaunya bagaikan anak ayam kehilangan induk dan akhirnya akan berperilaku negatif. Anda dapat mengatakan pada anak bahwa Anda adalah "bos" mereka. Tentu saja sebagai bos Anda tidak bertindak otoriter dan semena-mena.
5. Ajarkan anak berdisplin dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan cinta kasih.
6. Berikan anak pilihan-pilihan kecil semisal baju apa yang ia sukai, mau wortel atau kacang polong. Setelah menentukan pilihan, anak harus konsisten dengan pilihannya tersebut.
7. Ingat disiplin yang konsisten merupakan hal yang aman dan baik. Kepatuhan anak merupakan salah satu jaminan agar ia selamat dari bahaya. Waktu yang terbaik untuk menyiapkan diri dalam keadaan bahaya adalah sebelum Anda berada dalam keadaan bahaya.
8. Untuk langkah awal, ajarkan anak dengan cara memfokuskan mereka agar menurut pada aturan atau disiplin yang Anda buat. Anak sudah cukup mengerti untuk mempelajari konsep ini.
Sumber : Nova
2. Selalu bersikap konsisten. Jika Anda telah mengatakan akan ada tindakan akibat dari perilakunya yang salah, terapkan "hukuman" tersebut sehingga anak tidak akan pernah mencoba untuk memainkan Anda. Sikap yang tidak konsisten akan menghancurkan aturan dan disiplin.
3. Fokus dan targetkan satu atau dua perilaku yang harus ditaati dengan baik pada waktu yang bersamaan. Misalnya, makan harus dihabiskan, makanan jangan dibuat mainan. Umumnya akan lebih efektif untuk mengajarkan anak pada satu atau dua bidang yang terfokus daripada mencoba untuk mengajarkannya sedikit-sedikit tapi dengan berbagai macam bidang yang berbeda-beda.
4. Berlakulah seperti "bos" dan jangan malu untuk menjadi bos dalam membina hubungan dengan anak. Jika tidak, anak cenderung bertindak semaunya bagaikan anak ayam kehilangan induk dan akhirnya akan berperilaku negatif. Anda dapat mengatakan pada anak bahwa Anda adalah "bos" mereka. Tentu saja sebagai bos Anda tidak bertindak otoriter dan semena-mena.
5. Ajarkan anak berdisplin dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan cinta kasih.
6. Berikan anak pilihan-pilihan kecil semisal baju apa yang ia sukai, mau wortel atau kacang polong. Setelah menentukan pilihan, anak harus konsisten dengan pilihannya tersebut.
7. Ingat disiplin yang konsisten merupakan hal yang aman dan baik. Kepatuhan anak merupakan salah satu jaminan agar ia selamat dari bahaya. Waktu yang terbaik untuk menyiapkan diri dalam keadaan bahaya adalah sebelum Anda berada dalam keadaan bahaya.
8. Untuk langkah awal, ajarkan anak dengan cara memfokuskan mereka agar menurut pada aturan atau disiplin yang Anda buat. Anak sudah cukup mengerti untuk mempelajari konsep ini.
Sumber : Nova
0 Comments:
Post a Comment
<< Home