Coklat Kunci Kebahagiaan
Coklat sangat menarik perhatian kita karena rasanya yang manis dan meleleh di dalam mulut pada saat dimakan. Sekarang ini coklat hadir dalam berbagai macam bentuk dan rasa. Tidak salah memang kalau ada banyak sekali penggemar coklat di dunia ini.
Sejarah Coklat
Coklat berasal dari biji coklat dan sudah dinikmati orang selama berabad-abad. Sejarah coklat sudah ada sejak tahun 200 SM sampai sekarang. Nama ilmiah dari pohon coklat adalah "Theobroma Cacao" yang berarti "makanan para dewa". Pada tahun 1519, Hernanco Cortez mencicipi "Cacahuatt", minuman coklat yang disukai oleh Montezuma II, raja terakhir suku Aztec. Cortez memperhatikan bahwa orang-orang Aztec menganggap biji coklat ini sebagai harta yang tak ternilai.
Kemudian, Cortez membawa biji coklat kembali ke Spanyol dimana minuman coklat dibuat, disajikan panas dengan tambahan pemanis. Resep tersebut dirahasiakan, dan hanya bangsawan saja dapat menikmatinya. Lama-kelamaan, rahasia tersebut terbuka dan kemasyuran minuman tersebut tersebar ke negara lain.
Kabar Baik Tentang Coklat
Di tahun 1993, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pennsylvania State University, AS berkesimpulan bahwa stearic acid, asam lemak jenuh yang ada di dalam coklat, tidak membuat kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi.
Penelitian terakhir juga menunjukkan kemungkinan coklat mengandung anti-oksidan yang baik bagi kesehatan kita seperti yang ditemukan dalam anggur merah. Di tahun 1996, sebuah majalah yang beredar di A.S. melaporkan bahwa coklat bubuk dan coklat mengandung kadar senyawa phenolic yang tinggi, yang bersifat anti-oksidan. Juga, senyawa tersebut dapat berguna untuk mengurangi resiko sakit jantung koroner.
Rasa Senang
Serotonin dan Endorphin adalah dua konduktor saraf yang paling dikenal. Serotonin dapat membuat orang tenang dan rileks. Kadar serotonin yang rendah di dalam otak membuat orang ingin makan makanan bertepung dan makanan yang manis seperti coklat. Ini karena makanan yang mengandung kadar karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak.
Endorphin dipercayai sebagai konduktor "rasa senang". Kebalikkan dari Serotonin, kadar Endorphin dipengaruhi oleh lemak, jadi mengkonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan kadar Endorphin dan membangkitkan mood seseorang.
Setiap individu berbeda kondisi kesehatannya. Sebagian individu mungkin alergi terhadap salah satu atau beberapa bahan makanan tertentu. Sesuaikan bahan makanan yang digunakan dengan kondisi kesehatan anda. Perhatikan baik-baik selalu bahan-bahan yang tercantum dalam setiap kemasan.
Sumber : Sahabat Nestle
Sejarah Coklat
Coklat berasal dari biji coklat dan sudah dinikmati orang selama berabad-abad. Sejarah coklat sudah ada sejak tahun 200 SM sampai sekarang. Nama ilmiah dari pohon coklat adalah "Theobroma Cacao" yang berarti "makanan para dewa". Pada tahun 1519, Hernanco Cortez mencicipi "Cacahuatt", minuman coklat yang disukai oleh Montezuma II, raja terakhir suku Aztec. Cortez memperhatikan bahwa orang-orang Aztec menganggap biji coklat ini sebagai harta yang tak ternilai.
Kemudian, Cortez membawa biji coklat kembali ke Spanyol dimana minuman coklat dibuat, disajikan panas dengan tambahan pemanis. Resep tersebut dirahasiakan, dan hanya bangsawan saja dapat menikmatinya. Lama-kelamaan, rahasia tersebut terbuka dan kemasyuran minuman tersebut tersebar ke negara lain.
Kabar Baik Tentang Coklat
Di tahun 1993, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pennsylvania State University, AS berkesimpulan bahwa stearic acid, asam lemak jenuh yang ada di dalam coklat, tidak membuat kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi.
Penelitian terakhir juga menunjukkan kemungkinan coklat mengandung anti-oksidan yang baik bagi kesehatan kita seperti yang ditemukan dalam anggur merah. Di tahun 1996, sebuah majalah yang beredar di A.S. melaporkan bahwa coklat bubuk dan coklat mengandung kadar senyawa phenolic yang tinggi, yang bersifat anti-oksidan. Juga, senyawa tersebut dapat berguna untuk mengurangi resiko sakit jantung koroner.
Rasa Senang
Serotonin dan Endorphin adalah dua konduktor saraf yang paling dikenal. Serotonin dapat membuat orang tenang dan rileks. Kadar serotonin yang rendah di dalam otak membuat orang ingin makan makanan bertepung dan makanan yang manis seperti coklat. Ini karena makanan yang mengandung kadar karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak.
Endorphin dipercayai sebagai konduktor "rasa senang". Kebalikkan dari Serotonin, kadar Endorphin dipengaruhi oleh lemak, jadi mengkonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan kadar Endorphin dan membangkitkan mood seseorang.
Setiap individu berbeda kondisi kesehatannya. Sebagian individu mungkin alergi terhadap salah satu atau beberapa bahan makanan tertentu. Sesuaikan bahan makanan yang digunakan dengan kondisi kesehatan anda. Perhatikan baik-baik selalu bahan-bahan yang tercantum dalam setiap kemasan.
Sumber : Sahabat Nestle
0 Comments:
Post a Comment
<< Home