Saat Si Kecil Membantu Ibu di Dapur
Jangan putus asa jika buku masak atau tips dari ahli masak sudah tidak dapat lagi membantu Anda lebih kreatif di dapur. Kali ini ajaklah si kecil membantu Anda memasak. Percayalah, ia tidak akan menolak karena "beraksi" di dapur akan sangat menyenangkan. Dan…Anda juga dapat mencontek ide masakan dari si kecil!
Tetapi sebelum mengajaknya ke dapur, pertimbangkan pula usia dan kemampuan si kecil memahami aturan sederhana yang akan Anda buat, mengingat dapur adalah salah satu ruangan dalam rumah yang paling berbahaya. Di ruangan ini, benda tajam seperti pisau dan garpu mudah ditemukan. Dan alat dapur elektronik seperti microwave, mixer, magic jar dan lainnya dapat menjadi benda menarik yang ingin ia sentuh..
Meski setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dan tidak ada patokan usia yang menentukan kapan mereka boleh memegang alat-alat dapur, sebaiknya si kecil yang akan membantu ibu memasak adalah mereka yang telah berumur minimal empat tahun.
Sebelum si kecil bereksperimen dengan resep yang Anda siapkan, perkenalkan alat-alat dapur berikut fungsinya masing-masing. Buatlah aturan sederhana yang mudah dimengerti. Seperti, karena pisau sangat tajam dan dapat melukai jari, maka ia tidak boleh menggunakannya. Atau si kecil tidak boleh menyalakan kompor karena dapat mengeluarkan api. Gunakan mangkok, piring atau gelas yang tidak mudah pecah, dan jauhkan alat makan yang terbuat dari kaca atau gelas dari jangkauannya.
Sebaliknya, bebaskan si kecil saat membantu Anda menyiapkan bahan makanan. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayuran akan sangat menyenangkan karena ia dapat bermain dengan air di bak cuci dapur. Memperbolehkannya ikut menimbang gula dan tepung terigu, menakar susu, keju dan coklat, selain membantu si kecil mengenal bahan makanan juga memberi pengetahuan dasar penghitungan dan pengukuran berat atau timbangan.
Agar suasana lebih menyenangkan, gunakan pula "alat masak" miliknya sendiri seperti mangkok kecil, sendok dan garpu yang terbuat dari plastik untuk mengolah bahan makanan. Jangan berikan tugas yang sekiranya memerlukan bantuan alat dapur elektronik. Misalkan, jika ia ingin membantu mengaduk bahan makanan berikan alat pengaduk yang terbuat dari kayu daripada mixer yang menggunakan daya listrik. Siapkan pula cetakan lucu untuk membentuk bahan makanan seperti keju, daun selada atau irisan daging semakin menarik. Sediakan bangku kecil di dapur sehingga ia dapat melihat dan memperhatikan apa yang sedang Anda buat.
Memang, memasak sendiri akan lebih cepat dan leluasa tanpa ada gangguan dari si kecil. Tapi kegiatan masak bersama ini dapat memberi banyak manfaat tidak hanya untuk si kecil. Setidaknya, sebagai orang tua Anda telah mencoba untuk lebih mengembangkan daya nalar dan kreatifitasnya.
Kegiatan ini juga akan meningkatkan interaksi antara Anda dan si kecil. Saat memasak bersama, ceritakanlah pengalaman Anda di dapur saat seusia dengannya. Doronglah si kecil untuk bercerita tentang apa saja, mulai dari teman mainnya di lingkungan rumah atau sekolah, tokoh kartun kesukaannya hingga snack dan dongeng favorit. Dengan demikian Anda dapat "mengenal" si kecil lebih dalam sekaligus memberi nilai lebih pada hubungan antara orang tua dan anak.
Sumber : Sahabat Nestle
Tetapi sebelum mengajaknya ke dapur, pertimbangkan pula usia dan kemampuan si kecil memahami aturan sederhana yang akan Anda buat, mengingat dapur adalah salah satu ruangan dalam rumah yang paling berbahaya. Di ruangan ini, benda tajam seperti pisau dan garpu mudah ditemukan. Dan alat dapur elektronik seperti microwave, mixer, magic jar dan lainnya dapat menjadi benda menarik yang ingin ia sentuh..
Meski setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dan tidak ada patokan usia yang menentukan kapan mereka boleh memegang alat-alat dapur, sebaiknya si kecil yang akan membantu ibu memasak adalah mereka yang telah berumur minimal empat tahun.
Sebelum si kecil bereksperimen dengan resep yang Anda siapkan, perkenalkan alat-alat dapur berikut fungsinya masing-masing. Buatlah aturan sederhana yang mudah dimengerti. Seperti, karena pisau sangat tajam dan dapat melukai jari, maka ia tidak boleh menggunakannya. Atau si kecil tidak boleh menyalakan kompor karena dapat mengeluarkan api. Gunakan mangkok, piring atau gelas yang tidak mudah pecah, dan jauhkan alat makan yang terbuat dari kaca atau gelas dari jangkauannya.
Sebaliknya, bebaskan si kecil saat membantu Anda menyiapkan bahan makanan. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayuran akan sangat menyenangkan karena ia dapat bermain dengan air di bak cuci dapur. Memperbolehkannya ikut menimbang gula dan tepung terigu, menakar susu, keju dan coklat, selain membantu si kecil mengenal bahan makanan juga memberi pengetahuan dasar penghitungan dan pengukuran berat atau timbangan.
Agar suasana lebih menyenangkan, gunakan pula "alat masak" miliknya sendiri seperti mangkok kecil, sendok dan garpu yang terbuat dari plastik untuk mengolah bahan makanan. Jangan berikan tugas yang sekiranya memerlukan bantuan alat dapur elektronik. Misalkan, jika ia ingin membantu mengaduk bahan makanan berikan alat pengaduk yang terbuat dari kayu daripada mixer yang menggunakan daya listrik. Siapkan pula cetakan lucu untuk membentuk bahan makanan seperti keju, daun selada atau irisan daging semakin menarik. Sediakan bangku kecil di dapur sehingga ia dapat melihat dan memperhatikan apa yang sedang Anda buat.
Memang, memasak sendiri akan lebih cepat dan leluasa tanpa ada gangguan dari si kecil. Tapi kegiatan masak bersama ini dapat memberi banyak manfaat tidak hanya untuk si kecil. Setidaknya, sebagai orang tua Anda telah mencoba untuk lebih mengembangkan daya nalar dan kreatifitasnya.
Kegiatan ini juga akan meningkatkan interaksi antara Anda dan si kecil. Saat memasak bersama, ceritakanlah pengalaman Anda di dapur saat seusia dengannya. Doronglah si kecil untuk bercerita tentang apa saja, mulai dari teman mainnya di lingkungan rumah atau sekolah, tokoh kartun kesukaannya hingga snack dan dongeng favorit. Dengan demikian Anda dapat "mengenal" si kecil lebih dalam sekaligus memberi nilai lebih pada hubungan antara orang tua dan anak.
Sumber : Sahabat Nestle
0 Comments:
Post a Comment
<< Home