Moga Menjadi Manfaat

Berharap menjadi Hamba-Nya yang terus menebar kebaikan... Menebar manfaat dan Ilmu... Semoga bisa menjadi amal baik tuk di akhirat nanti... Amin...

Thursday, October 12, 2006

Peran Pria dalam Kehamilan

Info Lengkap agar Pria Lebih Berperan

Dukungan dan peran serta pria dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Jadi, tunggu apa lagi?

Keterlibatan Anda, para pria, sejak awal masa kehamilan, sudah pasti akan mempermudah dan meringankan pasangan dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya sesosok “manusia mungil” di dalam perutnya.
Bahkan, keikutsertaan pria secara aktif dalam masa kehamilan, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam artikel berjudul “What Your Partner Might Need From You During Pregnancy” terbitan Allina Hospitals & Clinics (tahun 2001), Amerika Serikat, keberhasilan istri Anda dalam mencukupi kebutuhan ASI untuk si bayi kelak sangat ditentukan oleh seberapa besar peran dan keterlibatan Anda dalam masa-masa kehamilannya.

Trimester pertama: masa penuh gejolak emosi
Selama hamil, ada begitu banyak perubahan pada tubuh pasangan Anda, dan yang paling menonjol adalah perubahan keadaan emosinya. Apa sebabnya? Kadar hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuhnya berubah. Tak mengherankan bila mood -nya berubah-ubah terus. Kalau sudah begini, siapa lagi, selain Anda, yang paling tepat untuk membantunya melalui masa-masa ini? Yang pasti, jangan merasa sebal kalau Anda harus terus-terusan standby untuk sewaktu-waktu “dipanggil” sebagai teman curhat, namun di lain waktu “dipanggil” sebagai “tukang pompa” semangatnya. Pintar-pintar atur peran saja!
Berikut beberapa hal yang bisa jadi “bekal” bagi Anda saat “berurusan” dengan pasangan.

Yang dialami pasangan:
• Sering mual-mual dan muntah, terutama pada pagi hari, karena dia mengalami morning sickness.
• Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk.
• Mungkin tiba-tiba meminta atau menginginkan sesuatu yang “aneh”. Misalnya, mengelus-elus perut buncit penjual daging di pasar atau makan rujak jam 2 pagi.
• Emosinya cepat sekali berubah. Semula tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa mendadak menangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan sedih, tanpa sebab yang jelas atau karena masalah sepele.

Yang dapat Anda lakukan:
• Bawakan krekers dan air putih atau jus buah ke tempat tidur. Sehingga, begitu dia bangun dan morning sickness mendera, keluhan yang dirasakannya langsung “hilang” berkat perhatian dan kasih sayang Anda.
• Buatlah pasangan merasa nyaman, sehingga dia dapat beristirahat dan cukup tidur. Misalnya, memutar lagu-lagu yang lembut.
• Bersiaplah menghadapi “ujian” untuk mengukur seberapa besar cinta Anda padanya. Jangan kaget bila dia menginginkan sesuatu yang “aneh” di tengah malam! Dia ‘ kan sedang ngidam ! Bila mampu, tak ada salahnya memenuhi permintaannya. Siapa tahu Anda “lulus ujian” dengan nilai cemerlang nantinya.
• Tunjukkan rasa bahagia dan antusias terhadap janin dalam kandungan. Sapaan yang ekspresif terhadap si kecil, misalnya “Hallo, lagi ngapain di situ?” atau seruan “Woa…” sudah merupakan dukungan mental yang menyenangkan hati. Juga, ungkapkan perasaan cinta Anda padanya karena pada saat-saat seperti ini dia membutuhkan perhatian dan kasih sayang Anda lebih dari biasanya.

Boks 1:
Perubahan Fisik vs Gangguannya


Selain perubahan emosi yang meledak-ledak dan kerap membuat kaum pria “bingung”, ada sederet perubahan fisik yang juga terjadi pada tubuh sang istri tercinta dan juga gangguan yang mungkin timbul.
• Metabolisme tubuh meningkat antara 10-25%
• Detak jantung dan pernapasan bertambah cepat
• Dinding rahimnya menebal
• Payudara menjadi lebih sensitif, terutama sekitar puting dan areola (lingkaran berwarna hitam yang mengelilingi puting susu).

Boks 2:
Pria Bisa Juga “Ngidam”

Gunawan (32 tahun), aktor kondang, sempat membuat supir pribadinya pusing tujuh keliling karena “dipaksa” berputar-putar ke seantero Jakarta malam-malam untuk hunting rujak, kripik singkong, dan asinan. Setelah berkeliling selama 2 jam di Cinere, barulah Gunawan berhasil mendapatkannya. Itu terjadi ketika sang istri, Sybilla Hartoto Hardikusumo alias Lala (27 tahun), tengah hamil satu bulan. Bagaimana dengan Lala sendiri? Ia justru merasa excited kalau melihat mobil dan berbagai aksesorisnya. Ternyata, hasil USG menunjukkan kalau bayinya adalah laki-laki. Pantas saja!


Benarkah pria bisa “ngidam” seperti yang dialami Gunawan? “Memang ada suami yang bisa merasakan mual-mual waktu istrinya hamil muda. Sebetulnya, itu hanya gejala psikologis dan pengaruh dari lingkungan saja. Namun, bisa juga itu merupakan ungkapan keinginan minta perhatian dan kasih sayang lebih banyak dari istrinya. Tidak ada penjelasannya secara ilmiah,” tutur dr. Lastiko Bramantyo, Sp.OG .

Trimester kedua: masa-masa bahagia


Inilah saatnya pasangan merasakan nikmatinya masa-masa kehamilan. Makanya, Anda tidak sebegitu “tersiksanya” ketimbang trimester lalu. Dan, mulai ikut merasakan gerakan janin mau tidak mau akan “menyentil” Anda kalau sekarang ini Anda baru bisa “benar-benar” merasakan peran baru Anda, sebagai calon ayah!

Yang dialami pasangan:
• Emosi cenderung lebih stabil dan keluhan morning sickness juga jauh berkurang.
• Si kecil sudah mulai “beraksi”.
• Merasa bahagia dengan kehamilannya sehingga lebih bersemangat melakukan latihan (olahraga ringan sesuai anjuran dokter) serta beraktivitas.
• Cukup nyaman dengan keadaannya, sehingga mulai timbul keinginan untuk menikmati hubungan seks.

Yang dapat Anda lakukan:
• Tetap menunjukkan kalau Anda mengerti dan memahami benar perubahan emosi yang cepat serta perasaan lebih peka yang dialaminya, sebab ini wajar dan alami terjadi pada ibu hamil.
• Dampingi dan antarlah selalu pasangan setiap kali berkunjung ke dokter kandungan untuk memeriksakan kandungannya.
• Dampingi dan berpartisipasilah secara aktif di kelas senam hamil (senam Lamaze) bersamanya.
• Ajaklah dia untuk kembali menikmati hubungan seks.

Boks 3:
Perubahan Fisik vs Gangguannya


• Pertambahan berat badannya makin nyata
• Sering pegal-pegal
• Sakit punggung
• Lelah
• Kejang otot kaki
• Pinggang linu
• Kaki kram
• Kaki bengkak

Boks 4:
3 Mitos Seks yang Salah Kaprah!


Bagaimanapun, kebutuhan biologis yang satu ini harus tetap tersalurkan. Anda ‘kan tak perlu jadi pastor pada saat-saat seperti ini. Tapi, mitos yang beredar membuat pria jadi ragu-ragu untuk mengajak pasangannya bermesraan.
• Seks berbahaya bagi janin
Salah. Aktivitas seks tidak menyakitkan maupun membahayakan janin. Bahkan, sekalipun Anda berdua melakukan gerakan-gerakan “panas” dan “heboh”, jabang bayi hanya akan terguncang-guncang sedikit dan tertidur lelap. Juga, tak perlu khawatir ujung penis Anda akan “menyodok” si jabang bayi. Dia tetap aman dan nyaman terlindung oleh kantung ketuban.

• Seks bahaya bagi “calon ayah”
Salah. Memang, posisi yang kerapkali dirasa “cukup aman” adalah Anda di bawah sementara pasangan di atas, agar perutnya tidak tertekan. Namun, kalau Anda merasa tidak “nyaman”, coba-coba saja posisi lain. Siapa tahu malah jadi lebih mengasyikkan!

• Seks menyebabkan kelahiran prematur
Salah. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan hal itu. Rangsangan yang Anda lakukan pada payudara istri memang akan memicu produksi hormon oksitosin, sehingga menyebabkan timbulnya kontraksi. Namun, ini baru bisa terjadi bila hari-H sudah dekat. Makanya, maju terus pantang mundur! Namun, bila aktivitas seks Anda berdua yang terlalu “panas” itu jadi memicu terjadinya kontraksi yang berlebihan, apa boleh buat, terpaksa Anda dan si “adik kecil Anda berpuasa “ dulu.
--------------------------

Trimester ketiga: takut dan cemas menghadapi hari-H
Masa ini merupakan masa-masa penantian yang “melelahkan”. “Perjalanan” menuju persalinan tinggal hitungan hari saja. Itu sebabnya, Anda akan lebih banyak berperan sebagai a shoulder to cry on.

Yang dialami pasangan:
• Semakin dekat dengan hari-H, biasanya dia merasa semakin takut dan cemas.
• Merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisiknya.
• Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggung dan panggul, karena bayi sudah semakin besar dan sudah mulai menyiapkan diri untuk lahir.
• Mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin membesar itu akan membuatnya tidak nyaman ketika berbaring.

Yang dapat Anda lakukan:
• Bantu pasangan untuk mengatasi rasa cemas dan takut dalam menghadapi proses persalinan. Misalnya, dengan mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya berbelanja keperluan si kecil.
• Pujilah kalau dia tetap cantik dan menarik. Berbagai perubahan fisik tidak sedikitpun mengurangi kadar cinta Anda padanya.
• Bantulah meringankan berbagai keluhan. Misalnya, dengan memijat pegal-pegal di belakang tubuhnya.
• Bersiaplah untuk membantu dan menemaninya saat dia sulit tidur.

Boks 5:
Perubahan Fisik vs Gangguannya

• Bengkak pada kaki dan tangan
• Sering sesak napas atau napasnya pendek akibat desakan janin yang kian membesar
• Membesarnya pembuluh darah balik pada dubur (wasir atau ambeien)

Boks 6:
Jangan Lupa Siapkan Tas-tas Ini!

Sebulan sebelum hari-H, berbagai keperluan pasangan, si kecil, dan juga Anda sendiri, sudah mulai bisa dimasukkan ke dalam tas khusus. Letakkan tas-tas itu di tempat strategis, misalnya dekat pintu kamar, agar tidak ketinggalan.
Untuk Calon Ibu
Untuk Bayi
Untuk Anda
• 5 BH khusus menyusui
• 6 celana dalam
• 1 sackdress untuk pulang
• Sarung/kain batik untuk dipakai menunggu saat persalinan
• 3 gurita
• 2 handuk kecil (untuk menyeka keringat dan mengelap muka)
• 1 handuk mandi
• Sikat gigi, pasta gigi, sabun mandi
• Sisir, kaca kecil, kosmetik
• 1 kotak pembalut wanita
• Sandal karet
• Buku bacaan
• Jam atau weker
• 2 popok bayi
• Gurita bayi
• Blus
• Kaus tangan dan kaus kaki
• Topi
• Selimut

• Baju dalam (celana dalam dan kaos dalam)
• T-shirt atau kaus
• Celana panjang
• Handuk
• Sikat dan pasta gigi
• Sisir
• Handphone dan charger
• Kamera atau handycam
• Daftar nama dan nomor telepon orang-orang yang bisa segera dihubungi

-----------------------

Tapi, perlu diingat bahwa proses kehamilan itu sendiri unik. Apa yang dialami oleh pasangan Anda, tidak akan sama persis dengan apa yang dialami oleh istri sahabat Anda, kakak perempuan Anda, atau nenek Anda ketika hamil. Kondisi tubuh setiap wanita berbeda-beda, sehingga reaksi dan perubahan tubuh pun lain. Apapun yang terjadi, bulatkan tekad Anda agar dapat “siap setiap saat” mendampingi istri tercinta melewati masa-masa ini.

Sri Lestariningsih
Konsultasi ilmiah: dr. Lastiko Bramantyo, Sp.OG, POGI Jaya, RS Ibu dan Anak Hermina, Jakarta

Sumber : Ayah Bunda

Ini Dia: Tanda-tanda Kelahiran

Nyeri, tegang, mulas.... Ups! Jangan-jangan saat persalinan sudah dekat.

Punya pengetahuan tentang tanda serta tahap persalinan jelas sangat membantu, meski tidak berarti setiap wanita hamil akan melewati rasa dan pengalaman yang sama saat melahirkan.

Diawali kontraksi

Normalnya, di minggu ke 38-40 kehamilan, kepala janin sudah mulai turun ke rongga panggul. Bersamaan dengan itu, otot-otot rahim pun mulai melakukan gerakan mengerut dan meregang secara bergantian, terus-menerus secara teratur. Nah, gerakan otot rahim seperti inilah yang disebut kontraksi.

Seperti apa rasanya? Ada yang mengatakan nyeri seperti diperas, kaku dan tegang di perut, khususnya bagian bawah, atau mulas seperti ingin buang air besar.

Yang pasti, frekuensi terjadinya kontraksi semakin lama semakin meningkat, begitu juga dengan kekuatannya. Awalnya, jarak waktu antara kontraksi yang satu dan selanjutnya cukup panjang, biasanya selang satu jam. Lalu, semakin memendek, bisa tiap 30 menit, 15 menit, dan menjelang waktunya bayi lahir, jarak kontraksi bisa mencapai 2 atau 1 menit sekali.

Sewaktu jarak antar-kontraksi masih jauh, mungkin rasa nyeri terasa hanya pada bagian atas perut. Namun seiring dengan kemajuan proses awal ini, rasa nyeri semakin menjalar ke bagian bawah perut, bahkan ke arah bawah punggung dan belakang pinggang. Saat mulut rahim sudah membuka sempurna, rasa nyeri yang hebat di daerah tadi akan terasa sangat kuat.

Jalan lahir membuka

Saat otot rahim mengerut, ukuran rahim akan mengecil, sehingga kepala janin semakin terdorong ke arah bawah (jalan lahir). Bersamaan dengan itu, mulut rahim sedikit demi sedikit mulai membuka.

Perlu Anda tahu, sejak terjadinya kehamilan, secara alami mulut rahim tertutup oleh semacam sumbat berupa lendir kental. Sumbat lendir ini bertugas menjaga agar kehamilan bisa terus berjalan sekaligus melindungi janin dari kuman. Nah, pada awal tahap pembukaan mulut rahim, sumbat lendir itu terbuka dan lendir (yang berwarna merah muda) keluar melalui vagina.

Mulut rahim yang semula hanya membuka sedikit, seiring dengan datangnya kontraksi yang semakin kuat, akan terus melunak dan terbuka semakin lebar. Lama-kelamaan, mulut rahim akan terlihat semakin datar dan menyatu dengan rahim bagian bawah. Saat inilah pembukaan lengkap terjadi.

Pembukaan mulut rahim biasanya dihitung dengan satuan sentimeter (cm). Bila dokter mengatakan mulut rahim Anda sudah pembukaan 8, artinya jalan lahir sudah membuka sepanjang 8 cm. Pembukaan mulut rahim dikatakan lengkap bila sudah mencapai pembukaan 10, atau 10 cm.

Lamanya tahap pembukaan jalan lahir dari awal hingga sempurna, bervariasi pada setiap kehamilan. Namun, secara gamblang tahap persalinan dibagi atas:

Kala/tahap I laten: di mulai dari tanpa pembukaan sampai pembukaan 2, yang bisa berlangsung 24-48 jam,

Kala I aktif: dimulai dari pembukaan 3-10, yang berlangsung sekitar 7 jam pada persalinan anak pertama, 3 1/2 jam pada persalinan bukan pertama.

Kala II: disebut fase mengejan, pada pembukaan 10/lengkap yang bisa berlangsung maksimal 1 jam.

Kala III: adalah fase melahirkan plasenta, hanya berlangsung sekitar 15 menit.


Penting diingat, menjelang akhir kala I, meski Anda merasakan mulas yang luar biasa, Anda masih belum boleh mengejan. Sebab, saat ini mulut rahim belum membuka sempurna. Bila Anda mengejan saat ini, bisa mengakibatkan jalan lahir membengkak dan terjadi perobekan.

Jadi, harus bagaimana? Bernapaslah dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Lakukan hal ini berulang-ulang setiap kali rasa nyeri yang luar biasa itu datang.

Bila mulut rahim sudah membuka sempurna, artinya Anda sudah melewati tahap pertama dari proses persalinan, dan siap menuju tahap kedua, yaitu kelahiran bayi.

Siap lahir

Bila tidak ada hambatan, misalnya tali pusar yang melilit anggota tubuh janin, maka tahap yang dikenal dengan kala II ini berlangsung jauh lebih cepat dibanding tahap sebelumnya. Ada yang melewatinya tidak lebih dari 30 menit, meski ada juga yang lebih.

Pada tahap ini, kepala janin yang memang sudah tepat berada di mulut rahim akan terus mendesak. Bersamaan dengan itu, secara alamiah, rahim dan vagina akan membentuk semacam cekungan yang menjadi jalur untuk dilewati bayi. Saat ini, Anda akan merasakan tekanan yang sangat kuat di daerah perineum (daerah antara vagina dan anus).

Saat kepala janin sudah di ambang pintu dan siap keluar, lendir dan darah yang keluar dari vagina semakin bertambah. Selain itu, desakan kuat kepala janin akan menyebabkan kantung ketuban pembungkus janin pecah lebih awal atau saat pembukaan lengkap, sehingga cairan ketuban keluar membasahi daerah vagina. Cairan ini sekaligus membuat jalan lahir semakin licin yang justru memudahkan bayi meluncur keluar dengan mulus. Setelah pembukaan benar-benar lengkap dan kepala bayi sudah terlihat di pintu lahir, saat inilah Anda diijinkan mengejan.

Apa yang harus dilakukan? Ikuti saja baik-baik panduan penolong persalinan Anda. Ikuti aba-abanya, kapan Anda menarik napas dan kapan waktunya mengeluarkan napas sambil mengejan, Mengapa harus demikian? Sebab, saat mengejan harus dilakukan berbarengan dengan saat kontraksi datang, sehingga bayi akan lebih mudah meluncur di jalan lahirnya.

Saat kepala bayi berhasil keluar dari mulut vagina, bagian tubuh bayi yang masih di dalam secara alami akan berputar dengan sendirinya. Kondisi ini memungkinkan bagian bahu dan seluruh tubuh bayi keluar.

Nah, kini sambutlah kehadiran buah hati Anda di dunia dengan penuh cinta dan syukur. Anda bisa meminta penolong persalinan untuk membawakan bayi Anda sesaat dalam dekapan Anda.

Plasenta selesai bertugas

Dengan lahirnya sang buah hati, selesai pula tugas plasenta atau ari-ari yang selama ini menemaninya di dalam rahim. Plasenta yang selama 9 bulan lebih bertugas mensuplai nutrisi dan oksigen, mengeluarkan sisa metabolisme serta sebagai organ yang menyalurkan antibodi ke tubuh janin, juga harus dilahirkan. Proses yang terjadi dalam tahap ketiga ini biasanya berlangsung tidak lebih dari 15 menit.

Alam sudah mengatur, setelah bayi keluar, kontraksi masih terus berlangsung, meski tidak sehebat sebelumnya. Tujuannya untuk membantu melepaskan plasenta dari tempat menempelnya di dinding rahim. Hampir sama seperti proses kelahiran bayi, Anda akan diminta mengejan bersamaan dengan datangnya kontraksi.

Untuk memeriksa apakah seluruh plasenta sudah terlepas dari dinding rahim atau belum, penolong persalinan akan menekan perut Anda. Setelah itu, ia akan menarik perlahan-lahan tali pusar agar plasenta bisa keluar. Setelah seluruh plasenta beserta tali pusar keluar, barulah tubuh Anda dibersihkan.

Nah, kini selesailah sudah seluruh tahap proses persalinan. Anda pun memasuki babak baru dalam hidup Anda, yakni jadi seorang ibu. Sebuah peran yang luar biasa indahnya!

Nia L. Tobing

Konsultasi ilmiah: dr.Yusfa Rasyid, SpOG, POGI Jaya, RSB YPK Menteng, Jakarta.

Ayah, Ekspresikan Perasaanmu!

Bapak-bapak sadarilah. Mengekspresikan perasaan pada si anak itu sangat penting buat dia. Jangan terlalu cool atau jaga gengsi.

Mungkin Anda suka film silat atau film western yang dibintangi Clint Eastwood. Sang hero selalu kelihatan tenang dan jarang bicara, bahkan dingin. Mungkin Anda merasa seperti itulah seorang laki-laki harusnya bersikap, bahkan terhadap keluarga, termasuk pada anak.

Anggapan ini kuno, klise dan keliru. Emosi Anda bermanfaat bagi perkembangan jiwa si kecil. Dan pada akhirnya, ini juga baik bagi Anda.

Anak pasti mencontoh

Jauhkan tokoh fiktif ala Clint Eastwood. Soalnya, selain konyol, Anda harus tahu Anda pun akan ditiru oleh anak. Kalau Anda terlalu sering bersikap hening dan angker di rumah (belum lagi kalau berhilir mudik sambil merokok dan mengenakan topi koboi) hanya karena ingin kelihatan kuat atau berwibawa, anak Anda tidak akan bisa mengelola perasaanya sendiri. Tidak bisa dihindari, orang tua adalah faktor yang paling berpengaruh.

Karena itu, rilekslah. Perlihatkan pada keluarga, tentunya dalam batas kewajaran, segala perasaan Anda. Biarkan si kecil tahu kalau Anda sedang gembira, sedikit kesal atau pun mungkin sedih. Sebenarnya, yang lebih penting adalah biarkan si kecil tahu bahwa Anda dapat mengelola perasaan Anda.

Dengan begitu, si kecil pun akan dapat belajar berempati. Kalau Anda katakan tadi sempat kesal di kantor, mungkin akan timbul insipirasinya untuk menghibur Anda.

Harus proporsional
Walaupun kebiasaan mengekspresikan perasaan akan sangat bermanfaat bagi si kecil, tapi Anda harus proporsional. Apakah Anda termasuk orang yang kalau sedang bad mood , seluruh rumah harus ikut merasakannya, seperti dikisahkan seorang anak laki-laki dalam buku A Man's Guide To Raising Kids karya Michael Grose , penulis dan pembicara kondang soal masalah keluarga di Australia. Kalau hal ini berlangsung secara intens, tak terbayangkan bagaimana pertumbuhan emosi anak-anak Anda.

Begitupun sebaliknya, kalau kehidupan keluarga Anda hanya diisi dengan canda dan tawa, apa jadinya dengan penerapan disiplin, misalnya? Sekali-sekali, Anda perlu marah juga, bukan?

Apa pun bentuk ungkapan perasaan ayah, belajar mengekspresikan perasaan adalah hal yang sangat penting dipahami anak. Yang jelas, bagaimana cara Anda mengelola perasaan, membantu anak mengelola kesedihan, kemarahan dan kegembiraan yang dialaminya. Jadi, dari sekarang jauhilah fantasi Clint Eastwood Anda.

Bagaimana Ungkapkan Emosi?

Membelai halus pundak si kecil membuat anak rileks, nyaman dan merasa dicintai. Hingga dewasa, anak selalu merindukan belaian ini dan sampai kapan pun sensasi juga akan Anda nikmati.


Biasakanlah bercerita dengan bahasa yang dimengerti anak, tentang apa yang Anda alami di kantor dan bagaimana Anda mengelola perasaan Anda.

Sumber : Ayah Bunda

Apa yang Dibutuhkan Anak Laki-laki dari Ayahnya?

Anak laki-laki yang dirawat dan mendapat sentuhan fisik ayah, dapat menerima diri secara positif dan merasa aman dengan maskulinitasnya.

Suatu penelitian mengungkap bahwa para ayah perlu berinteraksi dengan anak sedikitnya dua jam sehari dan enam setengah jam di akhir minggu. Dengan bertambahnya usia anak, jumlah waktu bisa saja berkurang.
Namun kebutuhan anak laki-laki untuk berinteraksi dengan ayah, dua kali melebihi kebutuhan anak perempuan. Apa yang dibutuhkan anak laki-laki dari sosok ayah?

Butuh ayah penuh kasih
Anak laki-laki butuh melihat ayah. Kondisi minimalnya, anak laki-laki butuh sering melihat sosok ayah. Namun ayah yang baik tentu tidak puas bila hanya ditonton oleh anak. Anak laki-laki butuh ayah yang menunjukkan kasih sayang. Ayah yang selalu mengambil jarak dengan anak, tampak dingin dan kaku saat berbicara dengan anak, adalah ayah yang ketinggalan jaman.


Anak laki-laki butuh ayah yang memberi batasan pada perilakunya. Kontradiksi? Tentu tidak. Memberi batasan perilaku tidak bertentangan dengan menunjukkan kasih sayang. Malah, kemampuan ayah memberi batasan perilaku pada anak, dipertinggi bila ia punya kedekatan dengan anak. Tanpa batasan perilaku dari luar, anak laki-laki tidak akan punya kemampuan mengendalikan diri.

Suatu penelitian menyebutkan pentingnya permainan fisik, seperti bergulat, antara ayah dan anak laki-lakinya. Permainan ini membantu anak laki-laki mengembangkan kemampuan mengendalikan emosi dan perilaku, serta mengenali dorongan emosi orang lain.

Saat mengalami perubahan fisik menjadi remaja laki-laki atau pria dewasa sekali pun, anak laki-laki masih butuh bantuan ayah. Dari ayahnya, anak laki-laki ingin belajar menjadi pria dewasa yang bertanggung jawab, dan menerima maskulinitasnya dengan gembira.

Saling belajar
Anak laki-laki belajar dari ayah, dan para ayah pun belajar dari anak laki-lakinya melalu interaksi mereka. Menjadi model bagi anak laki-laki merupakan cara ayah memberi pengaruh, baik emosi, sosial maupun fisik.


Saat Anda merasa kesal dan marah sepulang bekerja, komunikasikan perasaan Anda kepada keluarga. Sebab, anak kerap salah memahami mood jelek orang tuanya. Anak biasanya menganggap dirinya penyebab kemarahan orang tuanya.

Para ayah perlu mengekspresikan perasaan-perasaannya. Tidak hanya ekspresi marah, tetapi juga sedih dan frustrasi. Laki-laki yang mencari dan mendapat dukungan emosi dari keluarga akan mengalami kehidupan keluarga yang harmonis.


Mencegah Kekerasan Domestik

Anak laki-laki butuh ayah yang dapat dijadikan contoh baik, karena ia lebih tertarik meniru ayah. Anak laki-laki ingin mengamati ayahnya setiap saat, juga dalam hal mengendalikan emosi.
Anak laki-laki belajar memperlakukan perempuan dengan mengamati ayah. Seorang ayah yang menghormati dan memperlakukan istri dengan baik, akan ditiru anak laki-lakinya. Begitu pula bila ayah memperlakukan istri dengan kasar dan sering mencaci, anak laki-laki akan memperlakukan perempuan dengan cara sama.


Pencegahan terjadinya domestic violence, kekerasan dalam rumah tangga, dapat dengan cara mendidik anak laki-laki dalam keluarga dimana ayah dan ibu saling menghormati, mencintai dan mendukung.

Sumber : Ayah Bunda

Bulan-Bulan Pertama Sebagai Ayah

Kegembiraan sebagai ayah baru bisa saja berubah karena benak Anda tersusupi kecemasan dan rasa khawatir. Bagaimana agar rasa bahagia sebagai ayah baru tetap menghuni relung hati Anda?

Wajar saja jika kegembiraan Anda setelah mendapatkan si kecil dihinggapi sejumlah kecemasan dan rasa khawatir. Anda tidak sendiri. Ayah-ayah baru lainnya pun bisa saja memiliki kekhawatiran yang sama. Akankah bayi ini menyukai saya? Akankah saya terlibat dalam kehidupan anak? Akankah saya dapat terlibat dalam pengasuhan seperti yang saya inginkan? Adakah yang harus saya korbankan agar hal itu tercapai?


Mengenal perkembangan anak
Mengenali perkembangan dan pertumbuhan si kecil bisa menjadi langkah pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi berbagai kecemasan. Setidaknya, Anda dapat melakukan sesuatu untuk si kecil sehingga pertanyaan: “Apa yang dapat saya lakukan untuk terlibat dalam pengasuhan si kecil”, terjawab.


Setelah itu, kedekatan Anda dengan si bayi baru bisa membuat Anda dicintainya. Apa yang dapat Anda lakukan? Sentuh atau gendonglah si kecil sesering mungkin, bukan hanya ketika Anda merasa wajib membantunya. Misalnya, ketika ia menangis karena lapar dan haus atau basah karena mengompol.

Namun wajar-wajar saja jika pada awalnya Anda khawatir menggendong si kecil. Pada usia 1 bulan tubuh si kecil memang tampak sangat rapuh. Tidak sedikit ayah yang enggan menggendong bayi kecilnya karena takut tangan besarnya menyakiti bayi, misalnya. Untuk ini, kumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai cara menggendong bayi yang tepat. Ada baiknya Anda lakukan hal ini jauh hari sebelum kelahiran bayi.

Saat menggendong atau memandanginya, coba perhatikan ada berbagai refleks ditunjukkan bayi Anda pada bulan-bulan awal hidupnya. Refleks-refleks tersebut adalah refleks mengisap, re fleks menggenggam, refleks Moro, refleks menghentak dan refleks otot leher. Anda dapat mempergunakan ciri khas ini untuk memberikan stimulus yang sesuai.

Perkembangan lain yang perlu Anda ketahui adalah, dari sisi persepsi sensori, bayi mampu memfokuskan pandangan pada objek yang terletak di depannya dalam waktu yang singkat. Ia juga mampu merespons suara dengan menangis atau diam. Ia juga senang melihat warna yang kontras seperti hitam dan putih.

Sedangkan dari sisi psikologis, bayi akan sangat responsif dan gembira melihat dan mendengar pengasuh utamanya. Yaitu, ibunya, Anda sebagai ayahnya, atau pun si pengasuh. Buah hati Anda akan tenang saat diangkat dari tempat tidurnya, misalnya. Ayah dapat menggunakan kesempatan ini untuk membina kedekatan dengan buah hatinya.

Hari-hari si kecil
Bayi baru lahir umumnya menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Ayah tak perlu khawatir jika bayi mengeluarkan suara yang cukup keras dalam beberapa waktu selama tidur.
Selain itu, hari-hari si kecil diwarnai tangisnya. Menangis memang merupakan cara bayi berkomunikasi. Bersama pasangan Anda dapat mengenali berbagai jenis tangisnya. Kapan tangis yang berarti lapar, minta dikeringkan dari ompolnya, atau hanya ingin ditimang.


Tak kalah penting adalah membantu pasangan mengenal proses sekresi dan perasaannya yang tak stabil. Mengingat makan atau minumnya belum berjadwal khusus, sekresi juga tak dapat dipastikan. Perasaannya pun demikian, semenit tenang, kooperatif dan kemudian berteriak pada menit berikutnya.

Memijat bayi dapat pula Anda lakukan. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagaimana ditulis situs infantmassage, keterlibatan ayah dalam memberikan pengalaman perabaan pada bayi baru lahir melalui memijat bertambah. Jadi, ayah tak lagi hanya bisa mengganti diaper , memberi susu botol, memandikan, memeluk dan mengayun bayinya.

Mengenal si kecil membantu Anda dekat dengannya dan sekaligus bersama-sama pasangan terlibat dalam pengasuhan. Anda akan melihat dan menemukan kegembiraan yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya pada bayi Anda, istri dan Anda sendiri.

Fakta
Bila ibu lebih khawatir akan isu yang fungsional seperti perut yang nampak jelek setelah melahirkan atau jadwal menyusui, ayah lebih khawatir dengan penampilan bayi. Seperti: “Mengapa bayi saya berjerawat mukanya? Mengapa kulit kepala bayi saya mengelupas?”


Sumber : Ayah Bunda

Tipe Ibu Apakah Anda?

Ibu Pelindung, Powerful , Kreatif atau Penuh Target

Pasti Anda ingin tahu, tipe ibu seperti apakah Anda? Berbekal pemahaman ini Anda dapat lebih waspada pada “kelemahan” Anda dalam mengasuh anak dan selalu yakin pada “kekuatan” yang Anda miliki.

Sisihkan waktu Anda sekitar 5 menit. Ambillah pensil, lalu coret pada jawaban yang Anda pilih. Anda akan menemukan jawabannya di akhir halaman. Jika lebih banyak jawaban (A) yang Anda coret, Anda termasuk dalam tipe ibu A dan seterusnya (Lihat pada masing-masing boks). Tetapi jika ada dua jawaban atau lebih yang sama banyaknya (misalnya, A dan B, atau A, B dan C), maka Anda adalah ibu tipe E. Usahakan untuk tidak melihat boks jawaban terlebih dahulu, agar jawaban yang muncul tidak bias. Namun Anda tak perlu terpaku pada nilai-nilai minus yang mungkin tidak benar-benar mewakili diri Anda yang sebenarnya. Selamat mencoba!

1. Anda mengunjungi seorang sahabat bersama si 3 tahun. Mainan apa yang Anda bawa?
A. Sebuah boneka tangan
B. Sebuah boneka hewan lembut
C. Satu set puzzle kayu besar
D. Sekotak krayon untuk mewarnai

2. Pada suatu hari, sepulang bermain di taman bermain, anak Anda menangis meraung-raung dan mengadu bahwa ia dipukul temannya. Apa reaksi Anda?
A. Anda memberi dukungan kepada si kecil dengan mengatakan, “Jika ada yang merebut mainan ini dari kamu, kamu harus melindungi dirimu sendiri.”
B. Anda berkata dengan gusar, “Tunjukkan pada Ibu, mana anak yang memukulmu!”
C. Anda bertanya dengan hati-hati kepada si kecil, “Apakah kamu melakukan sesuatu pada anak itu sehingga ia memukul kamu?”
D. Anda berbisik dengan lembut, “Kamu tahu tidak… kita bisa bermain petak umpet bersama dan kita kembalikan mainan ini, yuk!”

3. Seandainya Anda seorang penulis buku cerita anak dan sedang diwawancarai wartawan, apa jawaban Anda ketika ditanya, “Buku apa yang akan Anda tulis selanjutnya?”
A. Bino Masuk Taman Kanak-kanak , sebuah cerita anak tentang bocah laki-laki yang akhirnya memperoleh banyak teman setelah melalui masa awal yang sulit.
B. Tina dan Kucingnya , cerita tentang seorang gadis yang sedih karena kucingnya pergi dan tak kembali. Semua temannya turut mencari kucing yang hilang.
C . ABC, puisi berima atau cerita pendek untuk menjelaskan alfabet.
D. Hewan-hewan di Laut , sebuah buku bergambar dengan ilustrasi yang menarik dan berwarna-warni indah.

4. Dalam kasus atau urusan apa Anda paling kesal pada suami Anda?
A. Pada saat ia memanjakan si kecil tanpa batas dan membantu menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya.
B. Pada saat ia tak mau memeluk atau mencium si kecil, hanya agar anak Anda tak menjadi terlalu manja atau terlalu lembut.
C. Pada saat ia bercerita tentang keberhasilannya dalam menyontek pelajaran sekolah saat masih kecil.
D. Pada saat ia menuntut si kecil bersikap sedemikian bijaksana seperti halnya orang dewasa.

5. Anda sedang menunggui si kecil di TK bersama ibu teman-teman sekelasnya. Tipe ibu yang bagaimana yang membuat Anda kesal?
A. Ibu yang selalu mengambil alih semua tugas anaknya dan membawakan semua keperluan anak.
B. Ibu yang hanya berpikir tentang dirinya sendiri, mengabaikan anak dan kebutuhannya.
C. Ibu yang berpendapat, anaknya yang paling menonjol dan paling hebat di antara teman-temannya.
D. Ibu yang membesarkan anak dengan berbagai aturan secara keras dan ketat.

6. Terlepas dari bakat dan kondisi anak Anda saat ini, menurut Anda si kecil lebih cocok berprofesi sebagai…
A. Pengacara
B. Dokter atau psikolog
C. Ahli kelautan atau arkeolog
D. Seniman atau disainer

7. Menurut Anda, cabang olahraga apa yang terbaik untuk putra Anda?
A. Cabang olahraga atletik ringan
B. Tenis
C. Bola voli
D. Sepak bola

8. Bagaimana sahabat Anda memuji Anda sebagai pribadi?
A. Anda adalah pribadi yang terbuka dan jujur.
B. Anda dapat berbaur dengan mudah dalam lingkungan dan mudah menerima kekurangan orang lain.
C. Orang lain dapat mengandalkan diri Anda seratus persen.
D. Dengan saya, hari-hari tidak pernah membosankan.

9. Anak Anda masuk TK hari pertama. Guru seperti apa yang Anda bayangkan akan diperoleh si kecil?
A. Seorang guru yang sangat memberikan keyakinan bahwa si kecil bisa mengerjakan tugas-tugas, yang menguatkan rasa percaya diri anak.
B. Seorang guru yang sangat penyayang, perhatian dan pelindung.
C.Seorang guru yang sadar akan tugas yang harus dilakukannya dalam kelas dan sesekali mendampingi anak untuk mengajarkan sesuatu.
D. Seorang guru yang menstimulasi anak didik dengan berbagai bahan dan
alat peraga secara menarik, melalui kegiatan bermain.

10. Apabila Anda berkesempatan menitipkan si kecil pada orang yang Anda percaya, bagaimana Anda menggunakan kesempatan itu bersama suami?
A. Pergi bersama suami ke sebuah pesta dan benar-benar menikmati
suasana yang berlangsung, makanan, dan tertawa bersama teman lama.
B. Berkencan bersama suami dan menghabiskan waktu untuk
berbincang-bicang mengenai berbagai hal menarik dan romantis.
C. Pergi bersama suami ke sebuah konser musik atau pertunjukan
teater atau menonton film menarik di bioskop.
D. Keluar rumah bersama suami, sekadar berjalan-jalan ke
tempat-tempat yang indah dan menarik.

JAWABAN :

Tipe A: Ibu Powerful
Jawaban lebih banyak A , Anda masuk dalam tipe ibu powerful. Tak dapat dipungkiri, Anda adalah ibu yang kuat. Selalu berkata-kata tegas dan yakin tentang apa yang Anda inginkan dan apa yang tak berkenan. Anda hampir selalu diminta mengorganisasikan kegiatan bersama di TK atau di antara ibu-ibu teman si kecil yang baru bisa merangkak. Sebab, Anda adalah orang yang paling dapat Anda andalkan.


Tipe ibu seperti ini cenderung menempatkan kekuatan sebagai sesuatu yang penting dalam membesarkan anak. Anda berusaha mengajarkan berbagai keterampilan agar si kecil dapat mengatasi masalah dan tak menjadi lemah ketika menghadapi kesulitan. Tak mustahil, sejak dini, Anda akan mengajak si kecil berenang agar ia terampil sejak dini. Dengan dukungan yang Anda berikan, Anda hendak membesarkan anak yang memiliki pribadi kuat, yakin pada diri sendiri dan berani.


Meskipun Anda tak punya kesulitan menghadapi berbagai dilema dan kesulitan, tetapi tetap saja Anda memiliki kelemahan. Anda sulit menerima kelemahan anak Anda. Anda memberi reaksi berlebihan jika menemukan anak Anda pemalu atau si kecil tak berani bertindak saat mainannya direbut. Padahal, pada situasi seperti ini anak membutuhkan pengertian Anda. Berusahalah untuk memberikan si kecil kebebasan untuk membuat keputusan, “setuju” atau “tidak setuju” terhadap sesuatu. Dengan demikian Anda membantu anak membangun keyakinan diri yang sejati.
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tipe B: Ibu Pelindung
Jawaban lebih banyak B, Anda bertipe pelindung. Anda adalah ibu yang penuh cinta, hangat dan tak ragu memperlihatkan kasih sayangnya pada keluarga. Anda ibu yang penolong, penuh empati dan merasa bersalah apabila Anda tak dapat memenuhi permintaan bantuan orang lain. Anda juga pendengar sekaligus pemberi saran yang baik. Anda ibu yang peka dan selalu tahu bila anak membutuhkan Anda, sehingga Anda selalu ada untuk anak-anak di saat yang tepat: mengantar si kecil bersama teman-teman di TK ke Kebon Binatang atau menjadi wakil orang dan wali murid saat tak ada orang tua yang mau mencalonkan diri. Anda selalu mau menerima tugas-tugas orang tua tanpa mengeluh.


Tentu saja Anda akan mengutamakan keterampilan bersosialisasi sebagai sesuatu yang penting bagi anak. Anda selalu berhasil membujuk atau menenangkan si kecil yang sedang sedih. Meskipun Anda cenderung mengutamakan ketentraman dan lebih memilih untuk menghindari perselisihan, Anda juga bisa berubah secara tiba-tiba. Anda bisa menjadi singa betina yang galak saat ada yang hendak mengusik buah hati Anda.


Sejauh ini mungkin semuanya baik-baik saja. Hanya saja, cobalah Anda tidak selalu sekonyong-konyong memberikan uluran tangan pelindung pada anak. Tak perlu Anda mengurus semua kebutuhannya sampai ke hal-hal kecil. Tunggulah sejenak, sampai anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Anak Anda sebenarnya lebih kuat dari yang Anda kira, lho.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipe C: Ibu Penuh Target

Anda ibu penuh target jika Jawaban Anda lebih banyak C . Apa saja yang Anda lakukan, biasanya, berakhir dengan sebuah sukses. Bukan karena keberhasilan itu senantiasa singgah pada Anda, tetapi semua yang dilakukan memang didasarkan pada usaha dan Anda pantas menerimanya. Kesuksesan Anda adalah kombinasi dari totalitas dan disiplin. Anda memiliki ambisi yang sehat, karena selalu yakin, apabila ingin mencapai hasil terbaik, Anda harus berusaha.


Tak heran, jika Anda tak hanya muncul sebagai wanita yang berhasil, namun Anda juga berhasil dalam beberapa pencapaian dalam urusan anak. Anda selalu berhasil mengatasi masalah anak, karena selalu mencari informasi terbaru dari berbagai sumber. Dengan begitu Anda tahu persis si kecil kini berada di tahapan apa. Anda tak hanya melatih si kecil menjadi anak yang selalu bersabar, berjiwa seni dan juga selalu rajin, Anda pun konsekuen. Anda adalah ibu yang juga menjadi teladan anak-anak.


Meskipun demikian, Anda harus hati-hati. Jangan hanya mengukur anak atau melihatnya dari satu sisi. Jangan terlalu berpegang pada apa yang diuraikan dalam buku-buku dan sumber informasi lain. Setiap anak adalah unik, sehingga anak memiliki ritme tahapan perkembangan dan pertumbuhan masing-masing. Yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua adalah improvisasi. Cobalah untuk tidak senantiasa menuntut anak mencapai target-target yang selama ini Anda pahami secara teoritis. Jangan lupa pula untuk senantiasa memberi sentuhan kehangat pada anak, dan membebaskannya dari tekanan untuk selalu mencapai target-target Anda.
------------------------------------------------------------------------------------------
Tipe D: Ibu Kreatif

Jawaban Anda lebih banyak D , Anda ibu kreatif. Jika Anda tak terlalu suka menjalani hanya satu pola piker dan lebih suka belajar sambil menjalani tugas sebagai orang tua, bisa dipastikan Anda tipe ibu kreatif. Rutinitas bagi Anda juga menjadi musuh utama. Yang Anda cari adalah spontanitas. Anda kerap memanfaatkan kelebihan Anda dalam menjalani seni menjadi orang tua dengan banyak aktivitas, permainan dan ide-ide menarik.


Fantasi dan kreativitas Anda memperkaya si kecil. Anda mendidik dan mengajarkan nilai-nilai dengan cara-cara yang tak terpikirkan dan menyenangkan. Cara Anda mengatasi masalah dan menghadapi anak selalu berubah-ubah dari hari ke hari. Anda sangat menikmati kegiatan orang tua menghias ruang kelas TK si kecil dengan berbagai pernik menarik, juga membuatkan kostum khusus untuk karnaval anak-anak.


Anda memiliki hubungan pertemanan yang baik dengan si buah hati. Namun, tampaknya, menjadi orang tua yang terlalu longgar juga kurang menguntungkan untuk perkembangan anak. Anak membutuhkan rutinitas dan ritual agar menjadi pribadi yang disiplin, mampu mengikuti aturan main dan memiliki komitmen. Tentu saja, kreativitas dibutuhkan di rumah bersama anak. Terlalu longgar menghadapi si kecil membuat hidup menjadi penuh warna, sekaligus membingungkan. Mendidik anak butuh keseimbangan antara spontanitas dan ritual.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Tipe E: Ibu Kombinasi

Jika jawaban Anda tidak merupakan dominasi dari salah satu A, B, C atau D melainkan berimbang misalnya, A dan B dan seterusnya, Anda tak mewakili satu tipe tertentu, melainkan memiliki beberapa ciri dari dua tipe atau lebih yang telah disebutkan. Anda adalah pribadi yang memiliki banyak sisi: sisi yang kuat, penuh kasih, spontan tapi terkadang juga sangat berpedoman pada teori dalam membesarkan anak. Pada dasarnya, sangat menguntungkan jika Anda memiliki banyak sisi dalam kehidupan menjadi ibu. Anak Anda terhindar dari kebosanan akibat rutinitas tetapi juga sangat tahu aturan main.


Untuk lebih mengetahui kecenderungan tipe yang menggambarkan diri Anda, Anda mungkin dapat menghitungkan kembali jumlah terbanyak dari jawaban A, B, C, atau D. Kemudian Anda akan dapat menyingkap kelebihan serta kelemahan Anda yang sedikit perlu diperbaiki. Perhatikan nilai-nilai plus yang Anda miliki tanpa mengabaikan sisi yang sedikit kurang untuk dievaluasi.

Sumber : Ayah Bunda