Moga Menjadi Manfaat

Berharap menjadi Hamba-Nya yang terus menebar kebaikan... Menebar manfaat dan Ilmu... Semoga bisa menjadi amal baik tuk di akhirat nanti... Amin...

Monday, October 09, 2006

Mencegah Kenaikan Berat Badan Selama Berpuasa

Bukan jarang terjadi selama menjalani ibadah puasa badan bertambah gemuk. Tentu ada yang keliru dalam cara kita menyantap makanan dan minuman selama kita berpuasa. Adakah kiat bagaimana yang tidak kita harapkan itu tak perlu terjadi? Mari kita memperbincangkannya di bawah ini.

Agar berpuasa tidak menambah berat badan kita.
Hemat medik dalam hal berpuasa seyogyanyalah tetap disikapi sebagai hanya memindahkan jadwal makan dan minum belaka. Namun apabila sikap sehat semacam itu tidak diberpihaki, sedikit banyak berat badan sehabis berpuasa akan melebihi keadaan sebelum berpuasa.

Kalau berpuasa disikapi dengan menambah porsi makan, dan jenis menu yang dikonsumsi berubah menjadi tinggi kalori, maka hampir pasti puasa bakal menghasilkan kegemukan. Maka kiatnya tentu tetap memelihara porsi makan sebagaimana sebelum berpuasa, selain pilihan menu pun bukanlah jenis yang tinggi muatan kalorinya

Tidak menambah jumlah kalori yang dikonsumsi.
Selama berpuasa tubuh kita membutuhkan kalori yang sama besar dengan pada waktu tubuh tidak dibawa berpuasa. Bila aktivitas kita selama berpuasa dikurangi, mestinya justru akan mengurangi kebutuhan kalori tubuh. Itu berarti, setiap kelebihan kalori yang masuk selama berpuasa, akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak di bawah kulit. Lemak di bawah kulit itu yang akan menambah berat badan. Maka kendati hanya dua kali makan, porsinya tidak boleh melebihi menu harian yang tiga kali makan.

Porsi tetap namun dapat memberi kalori lebih banyak kepada tubuh, bila jenis menunya berbeda.
Kerancuan begini yang kerap terjadi selama menjalani ibadah puasa. Merasa porsi makannya tidak ditambah, namun kok tetap saja badan masih melar juga. Mengapa?
Oleh karena setiap menu memiliki muatan kalori yang tidak sama. Segelas es krim lebih banyak kalorinya dibanding segelas air sirop. Sepotong keju lebih tinggi kalorinya daripada sepotong tahu. Sekerat alpokat lebih besar kalorinya ketimbang sekerat semangka. Agar kalori yang masuk tidak berlebih, porsi jenis menu yang berkalori tinggi harus dikonsumsi lebih sedikit dibanding mengkonsumsi menu yang berkalori rendah.


Menu berkalori tinggi dan menu berkalori rendah.
Menu harian ada yang berkalori tinggi, seperti semua menu berlemak (gorengan, santan, daging berlemak, jerohan), ada juga yang berkalori rendah (makanan pokok: beras, ubi, sagu, jagung). Sama halnya dengan sumber makanan berprotein (telur, ikan, tahu, tempe, daging), sumber makanan dari karbohidrat (nasi, ubi, mi, jagung, sagu) hanya memberikan 4 kilokalori/Gram bahan. Sedangkan sumber makanan berlemak (minyak goreng, santan, lemak daging) memberikan 9 kilokalori/Gram bahan.

Jadi untuk mendapatkan jumlah kalori yang sama dengan yang diperoleh dari sumber makanan karbohidrat maupun protein, kalau ingin menukarnya dengan menu berlemak, cukup mengonsumsi separuh dari porsi menu yang berasal dari karbohidrat atau protein.
Namun gizi seimbang tidak bisa ditukar sesederhana begitu. Dalam menu sehari kita tidak cukup mengisinya dengan kalori yang berasal hanya dari mengkonsumsi karbohidrat saja, atau lemak saja, atau protein saja, untuk menggantikan tugas menu sumber makanan lainnya. Semua jenis sumber bahan makanan berkarbohidrat, berlemak, dan berpotein, harus tersedia secara lengkap setiap hari dalam menu kita, dan takarannya pun diatur seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh.


Sebagian besar kalori harian kita seharusnya diperoleh dari karbohidrat (nasi, sagu, jagung), sebagian lebih kecil dari lemak dan protein. Tidak boleh semuanya hanya berasal dari protein saja, atau dari lemak saja, atau hanya dari karbohidrat saja, misalnya.

Sahur sebaiknya dengan jenis menu berkarbohidrat tinggi, bukan gula jadi.
Menu sahur sebaiknya bukan gula jadi (gula pasir, madu, sirop) melainkan menu berkarbohidrat, seperti nasi, ubi, mi, jagung, sagu, atau sereal. Mengapa? Karena gula jadi akan langsung diserap, sehingga proses menjadi lekas laparnya lebih cepat terjadi dibanding apabila waktu sahur kita mengkonsumsi bukan gula jadi.

Nasi dan sejenisnya tidak langsung diserap oleh tubuh, melainkan perlu waktu untuk mengubahnya dulu menjadi gula jadi glukosa sebelum diserap oleh tubuh. Maka oleh karena seperti itu yang terjadi, kita tidak lekas merasa lapar.

Gula jadi dalam sirop, kolak, manisan memberi andil untuk terjadinya kelebihan kalori tubuh selama berpuasa.
Ya, dikarenakan gula jadi dalam sirop, kolak, manisan dan menu serba manis lebih banyak dikonsumsi, maka terasa lebih lekas meredakan rasa lapar, dan itu yang mendorong kita makan lebih banyak . Padahal menu dari jenis ini sering mendominasi menu selama berpuasa.

Selain pilihan menu serba manis yang juga dikonsumsi sewaktu berbuka puasa, rata-rata porsi menu serba manis juga tanpa terasa cenderung dikonsumsi berlebihan. Segelas sirop terasa lebih pas mengatasi dahaga dibanding segelas air putih belaka. Semangkuk kolak pisang bisa jadi lebih besar kalorinya dibanding sepiring nasi. Belum kelebihan kalori dari santan, dan ekstra lauk yang ditambahkan ke dalam menu khas puasa saat berbuka puasa. Maka, batasilah yang serba manis, atau kalau tetap ingin memilih yang serba manis, kurangi porsi nasi, mi, ubi, sagu, jagung, atau serealnya, agar berpuasa tidak sampai menambah bobot tubuh.

Sumber : Sahabat Nestle

Coklat Kunci Kebahagiaan

Coklat sangat menarik perhatian kita karena rasanya yang manis dan meleleh di dalam mulut pada saat dimakan. Sekarang ini coklat hadir dalam berbagai macam bentuk dan rasa. Tidak salah memang kalau ada banyak sekali penggemar coklat di dunia ini.

Sejarah Coklat
Coklat berasal dari biji coklat dan sudah dinikmati orang selama berabad-abad. Sejarah coklat sudah ada sejak tahun 200 SM sampai sekarang. Nama ilmiah dari pohon coklat adalah "Theobroma Cacao" yang berarti "makanan para dewa". Pada tahun 1519, Hernanco Cortez mencicipi "Cacahuatt", minuman coklat yang disukai oleh Montezuma II, raja terakhir suku Aztec. Cortez memperhatikan bahwa orang-orang Aztec menganggap biji coklat ini sebagai harta yang tak ternilai.

Kemudian, Cortez membawa biji coklat kembali ke Spanyol dimana minuman coklat dibuat, disajikan panas dengan tambahan pemanis. Resep tersebut dirahasiakan, dan hanya bangsawan saja dapat menikmatinya. Lama-kelamaan, rahasia tersebut terbuka dan kemasyuran minuman tersebut tersebar ke negara lain.

Kabar Baik Tentang Coklat
Di tahun 1993, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pennsylvania State University, AS berkesimpulan bahwa stearic acid, asam lemak jenuh yang ada di dalam coklat, tidak membuat kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi.

Penelitian terakhir juga menunjukkan kemungkinan coklat mengandung anti-oksidan yang baik bagi kesehatan kita seperti yang ditemukan dalam anggur merah. Di tahun 1996, sebuah majalah yang beredar di A.S. melaporkan bahwa coklat bubuk dan coklat mengandung kadar senyawa phenolic yang tinggi, yang bersifat anti-oksidan. Juga, senyawa tersebut dapat berguna untuk mengurangi resiko sakit jantung koroner.

Rasa Senang
Serotonin dan Endorphin adalah dua konduktor saraf yang paling dikenal. Serotonin dapat membuat orang tenang dan rileks. Kadar serotonin yang rendah di dalam otak membuat orang ingin makan makanan bertepung dan makanan yang manis seperti coklat. Ini karena makanan yang mengandung kadar karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan kadar serotonin dalam otak.

Endorphin dipercayai sebagai konduktor "rasa senang". Kebalikkan dari Serotonin, kadar Endorphin dipengaruhi oleh lemak, jadi mengkonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan kadar Endorphin dan membangkitkan mood seseorang.

Setiap individu berbeda kondisi kesehatannya. Sebagian individu mungkin alergi terhadap salah satu atau beberapa bahan makanan tertentu. Sesuaikan bahan makanan yang digunakan dengan kondisi kesehatan anda. Perhatikan baik-baik selalu bahan-bahan yang tercantum dalam setiap kemasan.

Sumber : Sahabat Nestle

Membiasakan Si Kecil Hidup Sehat

Setiap orang tua tentunya mengharapkan yang terbaik bagi anak-anaknya. Pemenuhan gizi yang seimbang, lingkungan yang sehat dan bersih serta pendidikan yang baik, merupakan hal penting yang selalu diupayakan agar si kecil dapat memiliki masa depan yang cerah.

Tetapi ada hal penting lainnya yang seringkali terlupakan, yaitu membiasakan si kecil hidup sehat. Hal ini mungkin terdengar sepele, tetapi pola hidup sehat yang diterapkan sejak usia dini dapat membuat anak tumbuh lebih sehat dan aktif.

Untuk menerapkan pola hidup sehat pada si kecil, mulailah dari hal-hal sederhana yang dilakukan secara rutin sehingga mereka akan terbiasa, seperti:

Membiasakan sarapan pagi
Sarapan pagi sangat penting agar si kecil memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas hingga siang hari. Bagi anak yang sudah memasuki usia sekolah, sarapan pagi berguna untuk meningkatkan konsentrasi mereka dalam belajar. Jika si kecil enggan sarapan karena malas atau belum merasa lapar, hidangkan makanan yang mereka sukai, seperti sereal dan susu yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap atau roti panggang dengan selai kacang.

Mengkonsumsi sayuran, buah dan susu
Sayuran mungkin jenis makanan yang paling dijauhi oleh si kecil, karena mereka mungkin lebih menyukai makanan gurih berlemak seperti fried chicken atau french fries. Padahal, konsumsi makanan berlemak secara berlebihan dapat menyebabkan si kecil menderita obesitas. Untuk itu, sajikan sayuran sebagai menu utama dengan berbagai variasi agar si kecil mau mengkonsumsinya.

Berikan pula buah-buahan segar sebagai pengganti camilan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral mereka. Dan, biasakan pula si kecil minum dua gelas susu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan kalsiumnya. Selain membantu pertumbuhan tulang mereka, mengkonsumsi susu secara teratur juga dapat mencegah penyakit osteoporosis di usia dewasa.

Berolahraga
Luangkan waktu Anda untuk berolahraga bersama si kecil. Ajaklah ia bermain lempar bola, atau jika sudah agak besar, ajaklah bersepeda atau berenang. Jadikanlah olahraga sebagai aktivitas rutin Anda sekeluarga setiap minggu. Si kecil pun akan akan terbiasa untuk melakukan aktivitas fisik yang berguna untuk menguatkan tulang mereka.

Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah langkah pertama untuk mencegah tersebarnya kuman, seperti bakteria dan virus. Latihlah si kecil untuk selau mencuci tangan setiap kali akan makan, sesudah dari kamar mandi, sehabis bermain dengan binatang peliharaan dan setelah bermain di luar rumah. Berikut adalah cara mencuci tangan yang baik dan benar:

Cucilah tangan dengan air hangat untuk membunuh kuman
Kemudian gosoklah tangan dengan sabun selama 10 hingga 15 detik
Basuh, dan keringkan dengan handuk bersih Peran Anda sebagai orang tua akan sangat menentukan pola hidup sehat pada anak. Untuk itu, bimbinglah si kecil dan berikan contoh nyata cara hidup sehat dalam keseharian, terutama saat Anda di rumah bersama mereka.


Sumber : Sahabat Nestle

Tetap Bugar di Kala Haid

Bagi banyak wanita, masa datang bulan merupakan masa yang paling menyiksa. Namun sakit tersebut bisa dikurangi dengan cara yang tergolong sederhana.

Ketika menjelang haid, wanita selalu merasakan perubahaan mood, keram dan pegal-pegal, diare atau konstipasi (susah buang air besar), jerawat, dan kelelahan. Sebagian besar dari gejala-gejala tersebut mengarah pada apa yang disebut premenstrual syndrome (PMS).

Sakit saat menstruasi memang sering dialami oleh kebanyakan wanita. Hal itu lumrah saja, karena saat itu terjadi pelepasan endometrium (selaput lendir rahim) disertai pendarahan yang dikeluarkan lewat vagina. Selain tidak nyaman, gangguan masa menstruasi ini tentu amat mengurangi aktifitas dan produktifitas Anda. Bagaimana cara mengatasinya?

Sejumlah pakar menyarankan Anda untuk mengubah 'sedikit' gaya hidup Anda. Samantha Brody, N.D, yang juga seorang dokter spesialis kesehatan wanita di Portland, Oregon, menyatakan agar melakukan diet yang banyak mengandung buah-sayur mayur dan serat.
Makanan yang mengandung kedelai, seperti tahu, miso dan susu kedelai dapat membantu tubuh mengatasi perubahan hormonal selama siklus menstruasi. Anda juga harus mengurangi konsumsi garam dan gula. Olahraga teratur juga akan bermanfaat untuk mengendalikan PMS.

Olahraga apa yang bisa dilakukan di kala haid?

Jogging dan Bersepeda
Jogging dan bersepeda Setidaknya 2 sampai 3 kali dalam seminggu bisa mengurangi derita karena haid. Lakukanlah selama 20 menit.

Aerobik
Aerobik dapat meningkatkan denyut jantung sehingga membuat Anda berkeringat. Kadar endorfin dalam tubuh akan meningkat, sehingga bisa membunuh nyeri alami dalam tubuh. P)lepasan endorfin akan membantu mengurangi nyeri kram saat menstruasi.

Untuk mengurangi nyeri saat menstruasi, lakukanlah olahraga secara teratur, tidak hanya di kala haid saja. Dengan berolahraga secara teratur, tubuh Anda akan tetap fit dan sehat. Bila perlu konsultasikanlah pada dokter Anda sebelum melakukan latihan. Selamat mencoba! ***

Sumber : sahabat Nestle

Saat Si Kecil Membantu Ibu di Dapur

Jangan putus asa jika buku masak atau tips dari ahli masak sudah tidak dapat lagi membantu Anda lebih kreatif di dapur. Kali ini ajaklah si kecil membantu Anda memasak. Percayalah, ia tidak akan menolak karena "beraksi" di dapur akan sangat menyenangkan. Dan…Anda juga dapat mencontek ide masakan dari si kecil!

Tetapi sebelum mengajaknya ke dapur, pertimbangkan pula usia dan kemampuan si kecil memahami aturan sederhana yang akan Anda buat, mengingat dapur adalah salah satu ruangan dalam rumah yang paling berbahaya. Di ruangan ini, benda tajam seperti pisau dan garpu mudah ditemukan. Dan alat dapur elektronik seperti microwave, mixer, magic jar dan lainnya dapat menjadi benda menarik yang ingin ia sentuh..

Meski setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dan tidak ada patokan usia yang menentukan kapan mereka boleh memegang alat-alat dapur, sebaiknya si kecil yang akan membantu ibu memasak adalah mereka yang telah berumur minimal empat tahun.
Sebelum si kecil bereksperimen dengan resep yang Anda siapkan, perkenalkan alat-alat dapur berikut fungsinya masing-masing. Buatlah aturan sederhana yang mudah dimengerti. Seperti, karena pisau sangat tajam dan dapat melukai jari, maka ia tidak boleh menggunakannya. Atau si kecil tidak boleh menyalakan kompor karena dapat mengeluarkan api. Gunakan mangkok, piring atau gelas yang tidak mudah pecah, dan jauhkan alat makan yang terbuat dari kaca atau gelas dari jangkauannya.

Sebaliknya, bebaskan si kecil saat membantu Anda menyiapkan bahan makanan. Mencuci bahan makanan seperti buah dan sayuran akan sangat menyenangkan karena ia dapat bermain dengan air di bak cuci dapur. Memperbolehkannya ikut menimbang gula dan tepung terigu, menakar susu, keju dan coklat, selain membantu si kecil mengenal bahan makanan juga memberi pengetahuan dasar penghitungan dan pengukuran berat atau timbangan.

Agar suasana lebih menyenangkan, gunakan pula "alat masak" miliknya sendiri seperti mangkok kecil, sendok dan garpu yang terbuat dari plastik untuk mengolah bahan makanan. Jangan berikan tugas yang sekiranya memerlukan bantuan alat dapur elektronik. Misalkan, jika ia ingin membantu mengaduk bahan makanan berikan alat pengaduk yang terbuat dari kayu daripada mixer yang menggunakan daya listrik. Siapkan pula cetakan lucu untuk membentuk bahan makanan seperti keju, daun selada atau irisan daging semakin menarik. Sediakan bangku kecil di dapur sehingga ia dapat melihat dan memperhatikan apa yang sedang Anda buat.

Memang, memasak sendiri akan lebih cepat dan leluasa tanpa ada gangguan dari si kecil. Tapi kegiatan masak bersama ini dapat memberi banyak manfaat tidak hanya untuk si kecil. Setidaknya, sebagai orang tua Anda telah mencoba untuk lebih mengembangkan daya nalar dan kreatifitasnya.

Kegiatan ini juga akan meningkatkan interaksi antara Anda dan si kecil. Saat memasak bersama, ceritakanlah pengalaman Anda di dapur saat seusia dengannya. Doronglah si kecil untuk bercerita tentang apa saja, mulai dari teman mainnya di lingkungan rumah atau sekolah, tokoh kartun kesukaannya hingga snack dan dongeng favorit. Dengan demikian Anda dapat "mengenal" si kecil lebih dalam sekaligus memberi nilai lebih pada hubungan antara orang tua dan anak.

Sumber : Sahabat Nestle

Quiz : Orangtua Seperti Apakah Anda?

Tiap orangtua memiliki pola dan konsep pengasuhan yang beda. Namun, semua orangtua ingin anaknya tumbuh kembang sehat, cerdas, dan bahagia. Dr Paul Martin, ilmuwan dari Cambridge University, Inggris, dalam bukunya Making Happy People menyebutkan ada 4 tipe orangtua, yaitu orangtua bertipe authoritative , otoriter, memanjakan anak dan cuek terhadap anak. Termasuk tipe seperti apakah Anda?
Ikuti kuisnya di bawah ini:

1. Apakah Anda menetapkan batasan-batasan terhadap anak?
a. Ya, batasan-batasan tegas yang tidak boleh dilanggar.
b. Ya, batasan-batasan jelas dengan kebebasan bertanggung jawab.
c. Ada, tetapi batasan-batasan yang longgar. Saya tidak mau mereka terkekang.
d. Tidak ada, anak saya bebas melakukan apa saja.

2. Apa yang Anda lakukan bila si kecil melanggar batasan yang Anda berikan?
a. Langsung menghukumnya, supaya dia tahu kesalahannya.
b. Mengajaknya berbicara supaya dia mengerti letak kesalahannya.
c. Membiarkannya, saya terlalu menyayanginya sehingga tidak bisa menghukumnya.
d. Membiarkan saja.

3. Apakah Anda sering memberikan pujian pada si kecil?
a. Kadang-kadang, lebih sering memberikan kritik untuk membuatnya lebih maju.
b. Ya, setiap kali dia melakukan hal yang positif, saya selalu memberikan apresiasi padanya berupa pujian atau pelukan.
c. Ya, agar dia senang. Kadang-kadang saya tambah dengan memberikan hadiah-hadiah.
d. Jarang sekali.

4. Sejauh apa Anda terlibat dalam kehidupan si kecil?
a. Hampir setiap segi dalam kehidupannya dari urusan kecil sampai keputusan besar.
b. Hanya pada saat dibutuhkan. Kadang-kadang anak-anak perlu dibiarkan melakukan sesuatu sendiri.
c. Hampir setiap saat. Saya ingin memastikan kebutuhannya selalu terpenuhi.
d. Jarang, ada banyak orang di sekitarnya yang siap membantunya, seperti suster, guru les, neneknya.

5. Apakah Anda selalu memberikan apa yang diminta si kecil?
a. Kalau saya mau, saya berikan. Semua tergantung keputusan saya.
b. Tidak setiap saat, tergantung kebutuhannya.
c. Selalu, apapun yang diminta, pasti akan saya berikan.
d. Jarang sekali

6. Bagaimana cara Anda mengungkapkan kasih sayang pada si kecil?
a. Dengan menetapkan sejumlah aturan ketat agar hidupnya teratur.
b. Dengan ucapan sayang dan perhatian penuh padanya.
c. Dengan memberikannya banyak hadiah.
d. Dengan berusaha memenuhi kebutuhannya saya merasa itu sudah merupakan bentuk kasih sayang.

7. Bagaimana Anda mengajarkan kemandirian pada anak?
a. Membiarkannya tidur sendiri walau dia merengek minta ditemani.
b. Menemaninya sampai tertidur, lalu meninggalkannya tidur sendiri.
c. Saya tidak tega dan mengajaknya tidur bersama.
d. Saya membebaskannya tidur dimana dia suka.

8. Bagaimana Anda menumbuhkan sikap jujur pada anak?
a. Tidak memiliki toleransi pada kebohongan anak dan langsung menghukumnya tanpa mendengar penjelasan anak.
b. Menanyakan alasan anak berbohong dan menghukumnya untuk menunjukkan bohong itu perbuatan tak benar.
c. Memaafkan kebohongan anak karena masih kecil.
d. Bohong itu bagian dari perkembangan anak, jadi saya tak merisaukannya.

9. Bagaimana Anda menanamkan sikap hemat pada anak?
a. Tidak memberi uang jajan sama sekali dan membekali anak makanan dari rumah.
b. Membiasakan anak untuk menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.
c. Merasa kasihan jika tak memberi uang jajan karena teman-temannya juga membawanya.
d. Membebaskan anak menggunakan uang yang diberikan.

10. Prinsip pengasuhan yang paling sesuai dengan Anda adalah:
a. Mendidik anak untuk patuh pada orangtua.
b. Membesarkan dengan kehangatan cinta dan perhatian penuh.
c. Menjadi orangtua yang baik dengan berusaha memenuhi segala keinginan anak.
d. Membiarkan anak tumbuh dan belajar sendiri dan tidak bergantung pada orangtua.

Jika sebagian besar jawaban adalah :
A. Anda tergolong orangtua otoriter. Artinya, Anda adalah tipe orangtua yang memiliki pola pengasuhan lebih banyak menuntut tetapi justru kurang bertanggung jawab dengan kebutuhan anak. Anda mengontrol anak dengan tinggi, tapi tidak hangat dan penuh cinta. Campur tangan dalam hampir setiap segi kehidupan anak dan sering memerintah. Anda juga mengkritik dan kadang-kadang memuji si kecil, tetapi tidak konsisten dalam melakukannya. Kadang-kadang Anda memakai taktik emosional untuk mendapatkan apa yang Anda mau, seperti membuat anak-anak merasa bersalah, tidak dicintai dan malu. Yang paling ekstrim adalah, beberapa orangtua yang otoriter melakukan kekerasan fisik maupun psikologi untuk melakukan kontrol terhadap anak-anaknya.

B. Orangtua Authoritative adalah tipe ideal yang mencintai tanpa syarat dan menerima anak apa adanya. Sangat perhatian, juga suportif terhadap anak. Sebagai orangtua, Anda memberikan batasan yang jelas, namun juga memberikan kebebasan bertanggung jawab. Saat dibutuhkan, Anda akan campur tangan, tapi tidak mengontrol anak terlalu berlebihan. Anda juga termasuk orangtua yang memegang setiap kata yang diucapkan. Anda tidak takut berbenturan dengan konflik agar anak bisa menjalankan batasan yang telah ditetapkan. Bila diperlukan, Anda bisa juga bersikap permisif terhadap batasan, tetapi tidak mengabaikannya sama sekali. Anda begitu mencintai anak-anak, tapi tidak memanjakan dengan berlebihan.

C.Orangtua yang memanjakan anak sebenarnya bertanggung jawab tetapi sangat permisif dan tidak terlalu menuntut. Anda memiliki kehangatan dan penuh cinta terhadap anak, tapi longgar dalam menetapkan batasan. Seringkali Anda mengabulkan permintaan anak, walau kadang-kadang permintaan tersebut tidak masuk akal atau tidak tepat hanya untuk menjaga supaya si kecil tidak kecewa. Hukuman pun jarang sekali diberikan karena Anda mencoba menjadi orangtua yang baik dengan cara menghindar ketika harus berhadapan dengan konflik dan kesulitan dengan anak.

D. Tidak responsif, tidak menuntut, permisif, dan hanya menetapkan sedikit sekali batasan adalah ciri-ciri orangtua yang cenderung cuek atau memberi kebebasan penuh pada anak. Hal ini disebabkan karena mereka cenderung memiliki filosofi bahwa anak memiliki kehidupan sendiri dan bebas menentukan hidupnya sendiri tanpa ada intervensi orangtua sekalipun. Manifestasinya orangtua tidak ketat dalam memonitor anak. Tipe orangtua seperti ini biasanya memiliki hubungan emosional yang lemah dengan anak karena mereka tak luwes memberikan kehangatan dan cinta yang dibutuhkan anak. Dalam beberapa kasus yang ekstrim, orangtua yang cenderung cuek ini bahkan cenderung mengabaikan anak-anaknya.

Sumber : Sahabat Nestle