Moga Menjadi Manfaat

Berharap menjadi Hamba-Nya yang terus menebar kebaikan... Menebar manfaat dan Ilmu... Semoga bisa menjadi amal baik tuk di akhirat nanti... Amin...

Friday, September 29, 2006

Psikologi Anak : PUNYAKU, PUNYAMI, PUNYA KITA

Saling pinjam dan berbagi barang antar kakak-adik atau teman sepermainan sesungguhnya tidak masalah. Asal, tidak main serobot tentunya.

Rifki (10) suka sekali memakai kaos bola Zaki (12), kakaknya. Awalnya sih masih pakai izin, tapi sekarang justru lebih sering pinjam tanpa izin. Akibatnya Zaki kerap kesal karena saat ingin memakai kaos kesayangannya, kaos itu tidak ada. Puncak kekesalannya terjadi saat berlangsung pertandingan final sepakbola antar RW, kaosnya itu lagi-lagi sedang dipakai Rifki. Begitu juga Zahra (10) yang suka memakai tas Barney milik Aisyah (6), adiknya. Mulanya, Zahra hanya meminjam saat ada kegiatan ekstrakurikuler saja. Tetapi lambat laun, setiap ada kesempatan, ia memakai tas adiknya itu ke sekolah. Bahkan setelah sebulan berselang, ia bilang pada semua orang bahwa tas itu adalah miliknya.

Belajar berbagi
Kalimat "Aku pinjam tasnya, boleh?" sepintas tampak sepele. Padahal, kemampuan pinjam-meminjam terkait dengan banyak hal. Mulai dari kemampuan menghargai hak milik orang lain, berbagi, sampai tanggung jawab menjaga barang sendiri maupun barang pinjaman.

Menurut Ika Pambadjeng, Psi, Psikolog Q Consultan, berbagi adalah sebuah proses belajar dan termasuk satu bentuk ketrampilan yang harus terus diasah karena balita atau batita 'ego'nya begitu tinggi. Bagi seorang anak, saat tertarik pada barang tertentu dan muncul keinginan untuk memilikinya, mereka akan langsung mengambil atau menguasai barang tersebut dengan atau tanpa izin. Bahkan bagi anak, mereka tak perlu tahu siapa pemilik barang yang sebenarnya. "Kalau aku suka, ini punya aku. Semua barang punyaku," Ika menirukan ucapan balita pada umumnya dalam memandang barang milik orang lain yang ditaksirnya. Tak heran, anak-anak jadi sering berantem dengan teman atau saudara dengan alasan rebutan. Bila rentang usia kakak dan adik cukup jauh, misalnya kakak sudah SD dan adik masih balita, kakak bisa saja mengalah pada adiknya. Repotnya, bila usia anak sama-sama balita, atau sama-sama SD. Kebutuhan terhadap barang mereka sama besar, sementara kematangan untuk berbagi belum cukup. Bila keadaannya seperti itu, maka yang harus diajarkan adalah adab meminjam, bukan berbagi. Baik untuk barang-barang besar hingga kecil, seperti sepeda, bola, buku, mainan, dan sebagainya.

Sadar hak milik
Tumbuhnya kesadaran anak soal pinjam-meminjam barang harus dimulai dari pengajaran tentang hak kepemilikan barang. Anak harus tahu bahwa ada barang yang menjadi miliknya sendiri, milik orang lain, dan milik bersama. Siapa pun yang hendak memakai barang orang lain, termasuk orangtua, harus izin terlebih dahulu. Misalnya, "Ibu perlu pensil untuk menulis, bolehkah pinjam pensil Kakak?" Sayangnya, orangtua justru sering lupa meminta izin bila mau meminjam barang dari anaknya dengan pikiran toh barang ini dari saya juga...saya yang membelikannya. Padahal dengan pembiasaan meminta izin, anak-anak belajar menghargai milik orang lain sekaligus terlatih juga untuk bertanggungjawab menjaga barang miliknya.

Tanpa izin, maka seorang Kakak, misalnya, tidak berhak memakai tas Adik, seberapapun besar keinginannya untuk memakainya. Memakainya saja tidak berhak, apalagi mengakui sebagai miliknya. Sementara bila satu barang disepakati menjadi milik bersama, perlu ditetapkan kesepakatan-kesepakatan yang dirancang dan dipatuhi bersama pula. Misalnya, sepeda. Atur waktu pemakaian agar Kakak-Adik menyepakati waktu gilirannya. Lamanya proses belajar menyadari pentingnya menghargai hak milik ini memang tidak sama pada setiap anak. Ada anak yang cepat paham, ada yang tidak. Ada juga anak yang paham, tapi tidak sabar. "Aku tahu ini punya Kakak, tapi aku mau pakai." ujar Ika mencontohkan.

Dalam keadaan seperti itu, orangtua perlu turun tangan menjelaskan atau dalam kondisi darurat, melerai, memahami masalahnya, melihat siapa yang salah, lalu mengambil tindakan untuk mengatasinya. Hanya saja perlu diingat, jelas psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini lagi, penjelasan sebenarnya sedikit sekali pengaruhnya pada anak. Yang paling baik adalah memberikan pembiasaan.

Soal ketidaksabaran, biasanya berhubungan dengan kematangan emosi. Pada anak laki-laki, ketidaksabaran ini umumnya membuatnya cepat berkelahi. Untuk mengatasi keadaan itu, Ika menyarankan orangtua secara teknis menahan badannya, memeluk, supaya tidak terjadi pukul-pukulan, atau menenangkan kalau salah satu menangis. "Tapi intinya, semua harus dimulai dengan mengenalkan dan membiasakan. Ini punyaku, ini punya kamu, ini punya kita berdua, dan kalau mau meminjam harus minta izin," saran Ika, yang juga menjadi konsultan di Birru Consulting ini. Untuk memudahkan, boleh saja orangtua melakukan hal yang kreatif, misalnya dengan memberi tanda, label, atau menempelkan foto pada barang masing-masing.

Belajar bertanggungjawab
Menumbuhkan kesadaran hak milik sebaiknya juga dibarengi proses mengajarkan tanggung jawab dengan memberikan penekanan pada tanggungjawab keseharian seperti "Ini sepatu Kakak, simpan yang baik, dijaga ya." Begitu juga kalau barang anak rusak atau hilang oleh dirinya sendiri, jangan segera membantu atau menggantinya tetapi mintalah anak bertanggungjawab terlebih dahulu.

Kesalahan yang sering dilakukan orangtua adalah tidak mempersoalkan keadaan barang anak-anak, apakah rusak, hilang, atau tertinggal di suatu tempat. Konsistensi orangtua juga sering hilang karena tidak tahan tangisan anak. Dengan mudahnya, orangtua membelikan barang baru, apalagi jika harganya murah tanpa mempersoalkan kenapa barangnya rusak atau hilang. "Daripada anak nangis, balon kan cuma lima ratus. Udah beliin lagi aja..." ujar Ika menyayangkan prinsip salah kaprah para orangtua.

Anak yang tidak merasa bertanggungjawab terhadap barang miliknya, bahkan mudah saja memberikan barang itu pada orang lain, meski masih baru. Kelihatannya baik hati, tetapi menurut Ika tidak demikian. "Perilaku itu bukan menunjukkan kematangan perilaku dalam berbagi meskipun kelihatannya baik hati. Itu lebih dikarenakan anak tidak merasa memiliki tanggungjawab dan penghargaan atas barang miliknya, sehingga hilang pun tak jadi masalah," jelasnya. Karenanya perlu dipahami bahwa kemampuan berbagi justru dimulai dari kemampuan merasa memiliki terlebih dahulu, sehingga ketika anak memberikan barangnya kepada orang lain, ia akan merasa bahwa ia sedang memberikan atau meminjamkan miliknya kepada orang lain

Tak ada kata terlambat
Untuk mengajarkan tanggung jawab menjaga barang dan penyadaran hak milik, Ika menyarankan orangtua memulainya dari barang kesayangan anak seperti boneka, buku, bantal, dan sebagainya.

Sejak anak 3 tahun, orangtua sudah bisa mengajarkan, "Ayo simpan bukunya yang rapi, ya. Jangan sampai hilang.” Atau “Bonekanya jangan sampai hilang, ya, nanti kamu tak bisa tidur bareng boneka.” Atau “Ini punya kamu, kamu yang tanggung jawab, ya. Kamu harus mengurusnya sendiri." Memulainya memang paling baik pada saat anak masih balita, saat orangtua masih menguasai kehidupan anak seluruhnya.

Bila anak sudah masuk SD, pembentukannya lebih sulit. "Anak SD perlu penjelasan, contoh yang lebih banyak, berkali-kali pula harus diiingatkan. Apalagi kalau remaja, yang merasa sudah punya otonomi sendiri," tutur ibu dari satu anak ini. Sebagai penutup Ika menjelaskan bahwa perubahan perilaku tak mungkin terjadi secara instan.

Rumus dasarnya, berapa lama terbentuknya perilaku yang salah, selama itu pula harus diperbaiki. Jadi, kalau proses tidak bisa berbagi dan meminjamkan barang berlangsung sampai usia 9 tahun, kira-kira selama itu pulalah proses memperbaikinya. Meski demikian, tak ada kata terlambat, dan orangtua dapat memulainya serta membuat percepatan dengan mengubah perilakunya terlebih dahulu.

Sumber : Ummi

MUSLIMAH DAN PROFESINYA

Pada jaman sekarang banyak wanita diantaranya menjabat posisi direktur, dekan, ketua yayasan, juga anggota majelis perwakilan rakyat. Sejarah Islam mencatat nama-nama wanita karir pada jaman Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah Ummu Salim binti Malhan, Shafiyah bin Huyay (istri Nabi) sebagai perias pengantin, Khadijah binti Khuwailid (istri pertama Nabi) dikenal sebagai pedagang yang suskses, begitu pun dengan Qilat Ummi Bani Anmar. Ada juga Al-Syifa' yang dikenal sebagai seorang penulis handal."

Sejak lama Islam telah mengajarkan persamaan antar manusia, baik pria dan wanita, antara bangsa, suku dan keturunan yang berbeda. Itu terjadi jauh sebelum gerakan emansipasi wanita dihembuskan oleh dunia barat. Dalam Islam yang membedakan mereka (pria dan wanita) hanyalah nilai pengabdian dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an surat Al-Hujuraat ayat 13 : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Gerakan emansipasi wanita tumbuh subur dan dikembangkan oleh barat melalui strategi global 'ghazwul fikri' (perang pemikiran) yang ditembakkan ke tubuh ummat Islam, khususnya wanita. Ide ini bersama-sama sekularisme dan nasionalisme menjadi satu paket ideologi yang merusak dan memporakporandakan bangunan umat Islam. Ghazwul fikri itu antara lain telah merusak pemahaman wanita dalam urusan keprofesian, sehingga mereka banyak bekerja diluar rumah dengan dalih mengejar karir. Mereka berani meninggalkan tanggungjawabnya sebagai isteri, ibu bagi anak-anaknya hanya untuk mencapai obsesinya itu.

Kedudukan wanita dalam pandangan ajaran Islam tidak sebagaimana diduga atau dipraktekkan sementara masyarakat. Ajaran Islam pada hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar serta kedudukan terhormat kepada perempuan. Muhammad Al-Ghazali, salah seorang ulama besar Islam kontemporer berkebangsaan Mesir, menulis: "Kalau kita mengembalikan pandangan ke masa sebelum seribu tahun, maka kita akan menemukan wanita menikmati keistimewaan dalam bidang materi dan sosial yang tidak dikenal oleh wanita-wanita di kelima benua. Keadaan mereka ketika itu lebih baik dibandingkan dengan keadaan perempuan-perempuan Barat dewasa ini, asal saja kebebasan dalam berpakaian serta pergaulan tidak dijadikan bahan perbandingan.” Banyak faktor yang telah mengaburkan keistimewaan serta memerosotkan kedudukan tersebut. Salah satu di antaranya adalah kedangkalan pengetahuan keagamaan, sehingga tidak jarang agama (Islam) diatasnamakan untuk pandangan dan tujuan yang tidak dibenarkan itu.

Islam telah menempatkan posisi wanita sama dengan pria, bahkan Allah menegaskan dalam Al Qur'an surat Al Ahzab ayat 35 : “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”Islam pun memberi kesempatan untuk berkarir (bekerja) seluas-luasnya kepada wanita. Selama pekerjaan itu, membutuhkannya dan atau selama mereka membutuhkan pekerjaan itu.

Selama pekerjaan itu dilakukan dalam suasana terhormat, sopan, serta selama mereka dapat memelihara agamanya, serta dapat pula menghindari dampak-dampak negatif dari pekerjaan tersebut terhadap diri dan lingkungannya.Pada jaman sekarang banyak wanita diantaranya menjabat posisi direktur, dekan, ketua yayasan, juga anggota majelis perwakilan rakyat.

Sejarah Islam mencatat nama-nama wanita karir pada jaman Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah Ummu Salim binti Malhan, Shafiyah bin Huyay (istri Nabi) sebagai perias pengantin, Khadijah binti Khuwailid (istri pertama Nabi) dikenal sebagai pedagang yang suskses, begitu pun dengan Qilat Ummi Bani Anmar. Ada juga Al-Syifa' yang dikenal sebagai seorang penulis handal.Dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap orang, termasuk kaum wanita, mereka mempunyai hak untuk bekerja dan menduduki jabatan penting. Hanya ada jabatan yang oleh sementara ulama dianggap tidak dapat diduduki oleh kaum wanita, yaitu jabatan Kepala Negara (Al-Imamah Al-'Uzhma) dan Hakim. Namun sebagian ulama membolehkannya selama untuk kemaslahatan masyarakat, serta kemaslahatan Islam dan kemaslahatan bagi wanita itu sendiri dan kemaslahatan bagi usrah (keluarga), tapi dengan suatu alasan yang kuat tentunya. Diperbolehkannya hal itu bukan berarti wajib dan harus.

Sumber : ManajemenQolbu

WANITA HAMIL BOLEH JUGA BERPUASA LHOOO..

BANYAK pertanyaan yang ditujukan kepada dokter mengenai masalah kehamilan dan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Pada intinya adalah apakah puasa bagi wanita yang sedang hamil dianjurkan atau setidaknya aman dilakukan tanpa membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandungnya?

Ada beberapa pertimbangan mengenai dianjurkan atau tidaknya seorang wanita yang sedang hamil berpuasa di bulan Ramadan. Pertama yang perlu kita ketahui apakah manfaat puasa Ramadan untuk kesehatan badan? Kajian-kajian ilmiah telah membuktikan bahwa puasa selama bulan Ramadan tidak menyebabkan malnutrisi atau gangguan asupan kalori karena tidak ada pembatasan jumlah dan jenis-jenis makanan yang diperlukan pada saat sahur maupun berbuka puasa.

Yang kedua puasa di bulan Ramadan dilakukan dengan rasa ikhlas bukan paksaan. Hal ini ternyata memengaruhi hipotalamus manusia. Sebagai perbandingan pada orang yang melakukan diet ketat untuk mengurangi berat badan, pusat lipostat di hipotalamus akan mengompensasi keadaan ini dengan menambah kembali berat badan pada saat program diet dihentikan, berbeda dengan penurunan berat badan yang dilakukan secara bertahap. Dengan pengontrolan sendiri dan penurunan berat badan secara bertahap dengan cara mengubah kebiasaan atau perilaku makan seperti pada bulan Ramadan, hal ini tidak menyebabkan hal-hal yang merugikan, malahan diharapkan akan menyebabkan perubahan permanen yang menguntungkan.

Puasa dalam bulan Ramadan berbeda dengan jenis puasa lainnya karena tidak ada pembatasan semua jenis makanan tertentu. Misalnya makan protein atau buah-buahan saja sehingga sebetulnya tidak ada defisiensi sesuatu jenis zat tertentu yang mungkin membahayakan kesehatan tubuh. Puasa di bulan Ramadan juga merupakan suatu latihan mendisiplinkan diri.
Orang-orang dengan kebiasaan buruk seperti merokok atau terlalu banyak minum kopi akan mendisiplinkan diri selama bulan Ramadan ini. Efek psikologis puasa di bulan Ramadan juga mendatangkan manfaat untuk kesehatan, umumnya orang yang menjalankan puasa akan merasa tenang dan bahagia karena menjalankan ibadah, emosi dan tindakan kekerasan juga dikurangi. Hal-hal positif inilah yang akan didapatkan untuk orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadan.

Jadi, bolehkah seseorang wanita hamil menjalankan puasa meskipun tidak diwajibkan bagi wanita Muslimah yang sedang hamil maupun menyusui untuk menjalankan ibadah puasa? Ini bukan hal yang mudah untuk disikapi. Kehamilan bukan merupakan kelainan atau penyakit, kehamilan merupakan kondisi fisiologis yang dapat dialami oleh setiap wanita, jadi apabila tidak ada masalah kesehatan pada ibu maupun pada janin, maka ibadah puasa tidak menjadi kendala. Beberapa ahli berpendapat bahwa keringanan yang diberikan Allah SWT tidak menghendaki kerusakan bagi siapa pun, apalagi bayi yang ada di dalam kandungan sehingga hal ini merupakan suatu kemudahan.

Firman Allah dalam dalam surat Al-Baqarah (2):184 "....dan bagi orang-orang yang tidak sanggup melakukannya, maka ia wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan satu orang miskin..." Pada ayat di atas disebutkan bahwa orang-orang yang tidak sanggup berpuasa wajib membayar fidyah sebagai pengganti puasanya. Fidyah adalah memberi makan seorang miskin sesuai dengan makanan yang dimakan oleh pembayar fidyah.

Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir ada penjelasan dari para sahabat bahwa yang dikategorikan sebagai orang-orang yang tidak sanggup berpuasa adalah wanita hamil dan menyusui bila mereka takut diri dan bayinya akan mengalami bahaya. Oleh karena itu, untuk menjaga keselamatan fisik wanita hamil dan menyusui, mereka dibenarkan tidak berpuasa Ramadan dan sebagai gantinya mengeluarkan fidyah. Besarnya fidyah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk biaya makan dan minumnya setiap hari.

Sebaiknya dengan pertimbangan segala kondisi, wanita hamil pada trimester (tiga bulan) pertama boleh tidak menjalankan ibadah puasa karena pada trimester pertama terjadi organogenesis (pembentukan bagian-bagian organ janin termasuk otak) dan biasanya pada trimester pertama sering terjadi gangguan mual dan muntah sehingga asupan cairan dan kalori bisa terganggu.

Bila usia kehamilan mencapai trimester kedua dan ketiga (bulan ke empat sampai dengan sembilan), seorang wanita hamil dapat berpuasa dengan catatan bahwa kesehatan dirinya dan bayinya dalam kondisi yang baik dan puasa dilakukan sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter atau dokter ahli kebidanan dan kandungan yang menangani dan melakukan pengawasan.
Kemungkinan gangguan pertumbuhan pada janin bukan disebabkan oleh karena asupan makanan yang kurang, melainkan lebih disebabkan oleh karena dehidrasi yang diakibatkan oleh karena tidak minum selama kurang lebih 12-13 jam.

Lalu, bagaimana sebaiknya cara seorang wanita hamil yang ingin berpuasa? Yang pertama dan yang terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter ahli kebidanan dan kandungan Anda yang tentunya telah mengetahui riwayat kesehatan dan kehamilan yang pastinya akan berbeda dan sangat spesifik untuk tiap-tiap wanita hamil dan juga bagaimana kondisi janin di dalam kandungannya. Apabila ditemukan adanya penyulit lain seperti diabetes, hipertensi, atau kelainan sistem pencernaan, ibu sebaiknya tidak menjalankan ibadah puasa. Demikian juga apabila diketahui terdapat gangguan pertumbuhan janin, sebaiknya ibu tidak melaksanakan ibadah puasa. Bagi wanita hamil yang menjalankan puasa, prinsip bahwa nutrisi yang harus masuk adalah nutrisi yang baik harus dipertahankan.

Diet pada masa ini sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan nutrisi yang optimal bagi seorang ibu dan bayinya. Apa dan seberapa banyak yang ibu makan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kecukupan semua zat yang sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan, beberapa asupan gizi yang penting untuk diperhatikan adalah:
1. Zat besi. Vitamin C akan meningkatkan absorpsi zat besi dari sumber-sumber makanan yang mengandung zat besi seperti; hati, daging sapi, daging ayam, kacang-kacangan, dan bayam.
2. Asam folat. Penting untuk pertumbuhan janin, sumbernya dari sayur-sayuran yang berwarna hijau, hati, limpa, telur, dan daging.

3. Kalsium. Sumber kalsium yang penting didapatkan dari produk susu, ikan, tahu, brokoli, kacang-kacangan, dsb.
Ibu hamil juga harus memerhatikan konsumsi air, seorang wanita hamil harus minum sekurang-kurangnya 2 liter setiap harinya untuk menghindari timbulnya masalah yang tidak diinginkan.

Beberapa hal yang dianjurkan untuk diperhatikan selama berpuasa adalah menghindari konsumsi lemak, gula, garam, dan kafein yang berlebihan, sedapat mungkin mengonsumsi makanan yang masih segar tanpa bahan pengawet.

Makanlah makanan yang rendah lemak dan kurangi makanan yang diproses dengan cara digoreng. Sedapat mungkin makan buah-buahan dan sayur-sayuran yang cukup.
Seorang wanita hamil tanpa komplikasi kehamilan maupun komplikasi medis perlu pula menjalankan olah raga, tentunya dengan melakukan konsultasi sebelumya. Tujuan berolah raga adalah untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuh dan menambah stamina fisik dalam menghadapi persalinan.

Ketosis (yang terjadi dalam kondisi tubuh yang kelaparan) karena puasa pada wanita hamil trimester ketiga terjadi apabila puasa lebih dari 16 jam. Apabila ibu mengalami kelaparan, keton yang diproduksinya akan melewati plasenta yang digunakan oleh janin sebagai sumber pengganti sumber energi. Jika terdapat tanda-tanda bahwa puasa menyebabkan gangguan baik pada kesehatan ibu maupun janin, sebaiknya puasa segera dihentikan karena hal tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama.

(Tono Djuwantono, Staf Bagian Obstetri dan Ginekologi Perjan RSHS)

KEUTAMAAN PUASA

Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
SHIFATI SHAUMIN NABIYII SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM FII RAMADHAN


Banyak sekali ayat yang tegas dan muhkam (qath'i) dalam Kitabullah yang mulia, memberikan anjuran untuk puasa sebagai sarana untuk taqarrub kepada Allah 'Azza wa Jalla dan juga menjelaskan keutamaan-keutamaannya, seperti firman Allah.

"Artinya : Sesungguhnya kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, kaum pria yang patuh dan kaum wanita yang patuh, dan kaum pria serta wanita yang benar (imannya) dan kaum pria serta kaum wanita yang sabar (ketaatannya), dan kaum pria serta wanita yang khusyu', dan kaum pria serta wanita yang bersedekah, dan kaum pria serta wanita yan berpuasa, dan kaum pria dan wanita yang menjaga kehormatannya (syahwat birahinya), dan kaum pria serta wanita yang banyak mengingat Allah, Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar" [A-Ahzab : 35]
Dan firman Allah.
"Artinya : Dan kalau kalian puasa, itu lebih baik bagi kalian kalau kalian mengetahuinya"
[Al-Baqarah : 184]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan dalam hadits yang shahih bahwa puasa adalah benteng dari syahwat, perisai dari neraka. Allah Tabaraka wa Ta'ala telah mengkhususkan satu pintu surga untuk orang yang puasa. Puasa bisa memutuskan jiwa dari syahwatnya, menahannya dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek, hingga jadilah jiwa yang tenang. Inilah pahala yang besar, keutamaan yang agung ; dijelaskan secara rinci dalam hadits-hadits shahih berikut ini, dijelaskan dengan penjelasan yang sempurna.

1. Puasa Adalah Perisai [1]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh orang yang sudah kuat syahwatnya dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa'[2] bagi syahwat ini, karena puasa menahan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol, menenangkan seluruh anggota badan, serta seluruh kekuatan (yang jelek) ditahan hingga bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang dhahir dan kekuatan bathin. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah[3] hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya" [Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi, dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian -wahai muslim- sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang bisa mendekatkan seorang hamba ke neraka, puasa menghalangi orang yang puasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menegaskan bahwa puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang dari neraka.

Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Tidaklah seorang hamba yang puasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim" [Hadits Riwayat Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry, ini adalah lafadz Muslim. Sabda Rasulullah : "70 musim" yakni : perjalanan 70 tahun, demikian dikatakan dalam Fathul Bari 6/48]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka" [Hadits Riwayat Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dan Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits yang shahih]

Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi" [4]

Sebagian ahlul ilmi telah memahami bahwa hadits-hadits tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah. Namun dhahir hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharapkan wajah Allah Ta'ala, sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalm termasuk puasa di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam hadits ini).

2. Puasa Bisa Memasukkan Hamba ke Surga
Engkau telah tahu wahai hamba yang taat -mudah-mudahan Allah memberimu taufik untuk mentaati-Nya, menguatkanmu dengan ruh dari-Nya- bahwa puasa menjauhkan orang yang mengamalkannya ke bagian pertengahan surga.

Dari Abu Umamah Radhiyallahu 'anhu katanya, "Aku berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam) :
"Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga.? ; beliau menjawab : "Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu" [Hadits Riwayat Nasa'i 4/165, Ibnu Hibban hal. 232 Mawarid, Al-Hakim 1/421, sanadnya Shahih]
3. Pahala Orang Puasa Tidak Terbatas *

4. Orang Puasa Punya Dua Kegembiraan*

5. Bau Mulut Orang Yang Puasa Lebih Wangi dari Baunya Misk*
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Semua amalan bani Adam untuknya kecuali puasa [5] , karena puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya, puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah : 'Aku sedang berpuasa'[6]. Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sesunguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada bau misk[7] orang yang puasa mempunyai dua kegembiraan, jika berbuka mereka gembira, jika bertemu Rabbnya mereka gembira karena puasa yang dilakukannya" [Bukhari 4/88, Muslim no. 1151, Lafadz ini bagi Bukhari]

Di dalam riwayat Bukhari (disebutkan).
"Artinya : Meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena puasa untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya"
Di dalam riwayat Muslim.
"Artinya : Semua amalan bani Adam akan dilipatgandakan, kebaikan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya, sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman : "Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, dia (bani Adam) meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku" Bagi orang yang puasa ada dua kegembiraan ; gembira ketika berbuka dan gembira ketika bertemu Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang puasa di sisi Allah adalah lebih wangi daripada bau Misk"

6. Puasa dan Al-Qur'an Akan Memberi Syafa'at Kepada Ahlinya di hari Kiamat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafaat kepada hamba di hari Kiamat, puasa akan berkata : "Wahai Rabbku, aku akan menghalanginya dari makan dan syahwat, maka berilah dia syafa'at karenaku". Al-Qur'an pun berkata : "Aku telah menghalanginya dari tidur di malam hari, maka berilah dia syafa'at karenaku" Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Maka keduanya akan memberi syafa'at" [8]

7. Puasa Sebagai Kafarat
Diantara keistimewaan puasa yang tidak ada dalam amalan lain adalah ; Allah menjadikannya sebagai kafarat bagi orang yang memotong rambut kepalanya (ketika haji) karena ada udzur sakit atau penyakit di kepalanya, kaparat bagi yang tidak mampu memberi kurban, kafarat bagi pembunuh orang kafir yang punya perjanjian karena membatalkan sumpah, atau yang membunuh binatang buruan di tanah haram dan sebagai kafarat zhihar. Akan jelas bagimu dalam ayat-ayat berikut ini.

Allah Ta'ala berfirman.
"Artinya : Dan sempurnkanlah olehmu ibadah haji dan umrah karena Allah ; maka jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau sakit), maka wajib menyembelih kurban yang mudah didapat. Dan janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, hingga kurban itu sampai ke tempat penyembelihannya. Jika ada diantaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercu kur), maka wajib atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah di dapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluargannya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya" [Al-Baqarah : 196]

Allah Ta'ala juga berfirman.
"Artinya : Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara taubat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" [An-Nisaa' : 92]

"Artinya : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah kamu yang kamu sengaja, maka kafarat (melanggar) sumpah itu ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya)" [Al-Maidah : 89]

"Artinya : Orang-orang yang menzhihar isteri mereka kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajib atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang kafir ada siksaan yang sangat pedih" [Al-Mujaadiliah : 3-4]
Demikian pula, puasa dan shadaqah bisa menghapuskan fitnah seorang pria dari harta, keluarga dan anaknya.

Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Fitnah pria dalam keluarga (isteri), harta dan tetangganya, bisa dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah" [Hadits Riwayat Bukhari 2/7, Muslim 144]

8. Rayyan Bagi Orang yang Puasa
Dari Sahl bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam (bahwa beliau) bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Rayyan, orang-orang yang puasa akan masuk di hari kiamat nanti dari pintu tersebut, tidak ada orang selain mereka yang memasukinya. Jika telah masuk orang terkahir yang puasa ditutuplah pintu tersebut. Barangsiapa yang masuk akan minum, dan barangsiapa yang minum tidak akan merasa haus untuk selamanya" [Hadits Riwayat Bukhari 4/95, Muslim 1152, dan tambahan lafadz yang akhir ada pada riwayat Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1903]
Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata.

Foote Note.
1. Pelindung

2. Maksudnya memutuskan syahwat jiwa

3. Yang mampu menikah dengan berbagai persiapannya

4. Dikeluarkan oleh Tirmidzi no. 1624 dari hadits Abi Umamah, dan di dalam sanadnya ada kelemahan. Al-Walid bin Jamil, dia jujur tetapi sering salah, akan tetapi di dapat diterima. Dan dikeluarkan pula oleh At-Thabrani di dalam Al-Kabir 8/260,274, 280 dari dua jalan dari Al-Qasim dari Abi Umamah. Dan pada bab dari Abi Darda', dikeluarkan oleh Ath-Thabrani di dalam Ash-Shagir 1/273 di dalamnya terdapat kelemahan. Sehingga hadits ini SHAHIH

5. Yakni : Baginya pahala yang terbatas, kecuali puasa karena pahalanya tidak terbatas.

6. Dengan ucapan yang terdengar oleh si pencerca atau orang yang mengganggu tersebut, ada yang mengatakan : diucapkan di dalam hatinya agar tidak saling mencela dan saling memerangi. Yang pertama lebih kuat dan lebih jelas, karena ucapan secara mutlak adalah dengan lisan, adapun bisikan jiwa dibatasi oleh sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah : "Sesunguhnya Allah memaafkan bagi umatku apa yang terbetik dalam hatinya selama belum diucapkan atau diamalkannya" (Muttafaqun 'alaih). Maka jelaslah bahwa ucapan itu mutlak tidak terjadi kecuali oleh ucapan yang dapat dididengar dengan suara yang terucap dan huruf. Walallahu a'lam.

7. Lihat apa yang telah ditulis oleh Ibnul Qayyim dalam Al-Wabilu Shayyin minal Kalami At-Thayyib hal.22-38

8. Diriwayatkan oleh Ahmad 6626, Hakim 1/554, Abu Nu'aim 8/161 dari jalan Huyaiy bin Abdullah dari Abdurrahman Al-hubuli dari Abdullah bin 'Amr, dan sanadnya hasan. Al-Haitsami berkata di dalam Majmu' Zawaid 3/181 setelah menambah penisbatannya kepada Thabrani dalam Al-Kabir : "Dan perawinya adalah perawi shahih"

Faedah : Hadits ini dan yang semisalnya dari hadits-hadits yang telah warid yang menyatakan bahwa amalan itu berjasad, wajib diimani dengan keimanan yang kuat tanpa mentahrif atau mentakwilnya, karena demikianlah manhajnya salafus shalih, dan jalannya mereka tidak diragukan lebih selamat, lebih alim dan bijaksana (tepat).
Cukuplah bagimu bahwa itu adalah salah satu syarat iman. Alla Ta'ala berfirman.
"Artinya : (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugrahkan kepada mereka" [Al-Baqarah : 3]

KECERDASAN ANAK DIBENTUK SEJAK DALAM KANDUNGAN


KECERDASAN seorang anak tidak datang begitu saja. Banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan baik internal maupun eksternal, seperti status kesehatan, genetika, neurobiologi, emosi, spiritual, pengasuhan, lingkungan, pendidikan dan latihan, nutrisi serta rekayasa.
Kecerdasan seorang anak dimulai sejak janin dalam kandungan. Perkembangan otak bayi selama dalam rahim ibu sangat cepat dan diikuti perkembangan selanjutnya pada usia 2-3 tahun. Periode tersebut merupakan masa sangat berharga bagi anak.

''Usia lima atau enam tahun pertama menunjukkan sekitar 50% sel-sel otak (neuron) berkembang tersambung-sambung. Proses penyambungan itulah yang menjamin luas dan kukuhnya fondasi kecerdasan seorang anak,'' ujar pakar kesehatan anak Dr Sunartini dari Fakultas Kedokteran UGM ketika berbicara dalam seminar kecerdasan anak di Hotel Quality. Kegiatan dalam rangka HUT Ke-46 TK Batik PPBI Yogyakarta tersebut merupakan kerja sama Pigeon dan diikuti ratusan ibu muda.

Untuk merangsang kecerdasan janin selama dalam kandungan, perlu pendidikan pralahir, belaian lembut, dan sesering mungkin berkomunikasi dengan janin. Satu hal yang belum banyak dilakukan ibu hamil, yaitu mendengarkan musik klasik. Tiga tahun pertama setelah kelahiran merupakan masa kritis bagi pertumbuhan anak. Perkembangan otak anak perlu dirangsang dengan musik dan karya seni lain.

Keluarga adalah tempat yang paling utama dalam perkembangan anak. Lingkungan keluarga harus dibuat kaya inovasi, kreatif, dan penuh gairah agar anak terangsang berbuat sesuatu. Selain itu, lingkungan sekolah sangat juga penting bagi penanaman nilai-nilai sosial, etika, dan lain-lain.

Psikologi
Dr Indria Laksmi Gamayanti yang juga dari FK UGM menambahkan, aspek psikologi perkembangan anak meliputi koginitif, emosi, sosial, motorik, dan bahasa.
''Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan dua hal yang saling berhubungan. Keduanya hasil interaksi yang unik dari faktor-faktor genetik dan lingkungan, nature and nurture,'' ujar Laksmi.

Lingkungan dalam arti luas sangat kompleks karena perpaduan dari lingkungan fisik, psikologis, sosial, geografis, demografis termasuk stimulasi, gizi, dan peristiwa atau pengalaman anak. Hasil berbagai interaksi itulah yang membuat seseorang menjadi unik, khas sehingga terbentuklah individual differences.

Dia menuturkan, kecuali berbagai aspek tersebut, ada waktu saat anak siap menerima sesuatu dari luar. Masa tersebut biasanya disebut masa peka dan harus menjadi perhatian orang tua.
''Bila dalam masa kritis itu seorang anak tidak memperoleh rangsangan tepat misalnya latihan atau belajar, dia kelak akan mendapat banyak kesulitan. Begitu pula rangsangan yang terlalu cepat akan membuahkan hasil yang tidak baik,'' paparnya.

Masa peka atau kritis tersebut muncul saat tubuh telah masuk, otot-otot kaki telah kuat untuk berjalan. Hal itu juga muncul ketika lingkungan menghendaki, misalnya latihan kebersihan di sekolah. Namun, hal tersebut tak akan berjalan bila lingkungan masyarakatnya menghendaki lain. ''Masa peka muncul saat ada kesiapan pribadi untuk mencapai tugas tertentu, memenuhi kebutuhan tertentu misalnya motivasi dan cita.''Membentuk anak agar cerdas dan tidak salah menentukan pilihan memang sangat penting dilakukan sejak anak dalam kandungan hingga perkembangannya. Karena itu, GKR Hemas yang membuka kegiatan tersebut mengingatkan, kecerdasan anak tak hanya dilihat dari aspek inteligensi tapi juga emosional dan spiritual.

Sumber : Maaf ya lupa coz dah lama punya artikel ini

BUAH - BUAHAN PENGANTAR BERBUKA

Pertahanan Tubuh dengan Kurma
Kurma mengandung unsur gula yang sangat tinggi hingga 70 %, juga mengandung 3 % protein, 15% lemak (non kolesterol), serat, dan vitamin. Kurma juga mengandung unsur potasium dan magnesium hingga ia sangat ampuh untuk pertahanan tubuh dari penyakit kanker. Riset ilmiah terbaru juga menyatakan bahwa kurma mengandung Zat Oxitocin yang dapat meguncupkan rahim dan membantu mempermudah proses melahirkan, dan dapat membantu mencegah pendarahan setelah melahirkan. Ia adalah Zat yang dapat melunakkan, dan secara medis dapat diketahui bahwa unsur nabati yang bisa melunakkan, berguna untuk mempermudah dan mengamankan proses kelahiran dengan membersihkan colon.
Hal ini menjadi bukti akan rahasia perintah Allah dalam QS. 19: 23-26.

Lancar Buang Air Besar dengan Mentimun/Timun suri
Timun Suri atau melon sayur dapat digunakan untuk mencegah kanker, dan memulihkan tenaga. Buahnya mengandung zat-zat : saponin (mengeluarkan lendir), protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1 dan C dan biji buah mentimun mengandung banyak vitamin E (menghambat penuaan dan menghilangkan keriput). Kandungan seratnya yang tinggi berguna untuk melancarkan buang air besar, menurunkan kolesterol, dan menetralkan racun. Mentimun juga mengandung kukurbitasin C yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah hepatitis.

Blewah, Kaya Vitamin D
aging buah kuning kemerahan dengan tingkat kemanisan sangat rendah (3 - 5% brix), hingga cocok untuk penderita diabetes; kandungan airnya berlimpah (92 - 96%); memuat banyak vitamin C (90 mg); kaya akan karotin (9.240 UI) yang baik bagi kesehatan mata. Vitamin C dan karotin bisa bertindak sebagai antioksidan, yang dapat diandalkan untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif, mampu menurunkan demam, menanggulangi penyakit crohn, radang usus regional atau autoimmunedisorder; serta mulas-mulas.

Pisang, Obat Berbagai Penyakit
Nilai kalori pisang terbilang lumayan (antara 68-146 kalori/100 gr). Seratnya terdiri dari selulosa, pektin, dan hemiselulosa yang dapat menurunkan kolesterol darah, melindungi jantung, serta dijadikan wahana pertumbuhan bakteri baik dalam saluran pencernaan. Bahan-bahan ini akan mempengaruhi motilitas (daya gerak) saluran pencernaan. Kandungan mineralnya yang menonjol adalah kalium. Sebuah pisang kira-kira memiliki 440 mg. Kalium berfungsi antara lain untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu pengiriman oksigen ke dalam otak. Dapat pula menghindarkan konstipasi, tenggorokan kering dan susah menelan, hemoroid hingga tak jarang terjadi perdarahan, hipertensi, paru-paru rasa terbakar disertai sesak napas dan batuk-batuk, nyeri bengkak, seperti bisul, sakit pada waktu bangun pagi, setelah mabuk berat.

Kolang-kaling, Cadangan Energi.
Dari sisi gizi, nilai kalori kolang-kaling tidak seberapa, tetapi kandungan airnya terbilang berlimpah. Unsur lain yang dimilikinya adalah pati merupakan komponen yang banyak terkandung dalam tanaman, berfungsi sebagai cadangan energi dan penguat tekstur. Melalui proses pemanasan, baik pembakaran maupun perebusan (biasa dilakukan saat proses pengambilan), pati akan mengental dan membentuk gel, dinamakan pregelatinized starch. Pati seperti ini sangat sulit dicerna dan bisa menyebabkan cepat kenyang

Sumber : Annida